TEMPO.CO , Makassar: Sejumlah kader Partai Demokrat di Sulawesi Selatan merasa bersedih setelah Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) menahan bekas Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Ilham yang juga politikus Demokrat ditahan setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK selama lima jam lebih.
“Maaf, jangan kau tanya soal itu. Saya sedih dan lagi kurang fit,” kata Ketua Fraksi Demokrat Sulawesi Selatan Selle KS Dalle ketika dihubungi telepon selularnya,”Jumat, 10 Juli 2015.
Selle mengaku terpukul dengan penahanan Ilham oleh KPK. “Sudah yah,”ucap Selle sambil terisak.
Senada dengan Selle, Sekretaris Fraksi Demokrat Makassar Basdir menuturkan, sebagai kader Demokrat dia bersedih. Meski demikian, Basrid tetap mendukung Ilham dalam menjalani proses hukum. “Beliau belum tentu bersalah. Biarkanlah nanti dibuktikan di pengadilan,” kata Basdir.
KPK menahan bekas Ilham, Jumat, 10 Juli 2015. Ilham dijeblokan ke rumah tahanan KPK cabang Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan. Ilham ditahan selama 20 hari untuk kepentingan penyidikan.
Ilham keluar dari gedung komisi antirasuah sekitar pukul 14.38 WIB, Jumat. Sejak pukul 09.00, Ilham menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus dugaan korupsi kerja sama rehabilitasi kelola dan transfer untuk instalasi Perusahaan Daerah Air Minum tahun anggaran 2006-2012.
Mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK, Ilham tersenyum kepada empat keluarganya yang menanti di lobi gedung lembaga antirasuah. Terlihat seorang perempuan memakai terusan biru yang meneteskan air mata sambil memeluk Ilham.
Ilham menghormati dan menghargai keputusan KPK yang menahannya. Ilham mengatakan sudah melakukan praperadilan untuk menguji keabsahan penetapan tersangkanya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI