TEMPO.CO, Jakarta - Petinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao, bertandang menemui pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat di Kompleks Parlemen Senayan. Pacquiao akan berterima kasih kepada pemerintah Indonesia karena menunda eksekusi mati terpidana mati narkoba asal Filipina, Mary Jane.
"Kunjungan dia bukan meminta untuk meniadakan hukuman mati pada Mary Jane, justru berterima kasih pada pemerintah dan Presiden karena bisa menunda. Dia sangat menghargai dan menghormati kita," kata Ketua DPR Setya Novanto di Kompleks Parlemen, Jumat, 10 Juli 2015.
Pacquiao, yang kerap dipanggil ala tokoh permainan digital Pacman itu, sempat mengelilingi sejumlah daerah di Indonesia. Pagi tadi ia menjenguk terpidana mati narkoba Mary Jane di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta. Mary Jane memberi oleh-oleh batu akik untuk Pac.
Terbang dari Yogyakarta, petinju bernama asli Emmanuel Dapidran Pacquiao itu rencananya tiba di Komplek Parlemen pukul 13.00 WIB. Namun, penerbangannya tertunda akibat erupsi Gunung Raung, Jawa Timur. Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon telah menunggu setengah jam untuk bercengkerama dengan petinju berusia 36 tahun itu.
Kedatangan Pacman ke Indonesia bermula dari urusan bisnis. Ia digaet PT Sido Muncul untuk menjadi bintang iklan jamu Tolak Angin. Di negeri asalnya, jamu pencegah masuk angin itu terkenal dengan nama Tulak Hangin. Pacman sempat menjalani syuting di pabrik dan laboratorium PT Sido Muncul di Semarang. Di Yogyakarta, Pac juga berkunjung ke lereng Gunung Merapi bersama petinju Chris John.
PUTRI ADITYOWATI