TEMPO.CO, Bandung - Kepala Terminal Cicaheum Kota Bandung Abdul Haris mengatakan, lonjakan arus mudik pengguna kendaraan bus umum di Bandung dipekirakan terjadi tiga hari sebelum Lebaran.
“Ada beberapa even yang masih ditunggu masyarakat diantaranya hasil pengumuman penerimaan anak sekolah,” kata dia di Bandung, Kamis, 9 Juli 2015.
Menurut Haris, biasanya sudah ada warga yang memilih mudik lebih cepat untuk menghindari kemacetan saat mudik, namun hingga kini belum terlihat tanda-tanda lonjakan pemudik.
Pengumuman penerimaan siswa baru di Kota Bandung misalnya dimumumkan tanggal 10 Juli 2015. “Kemungkinan mudik setelah itu, makanya kami prediksikan mulai H-3.” kata dia.
Haris mengatakan, pengelola terminal berkonsentrasi menyiapkan antisipasi dan pengamanan puncak mudik. “Mulai H-3 diprediksi mulai ada peningkatan arus mudik dari Cicaheum khusus untuk kawsasan Jawa Tengah, didominasi untuk wilayah-wilayah seperit Wonogiri, Solo, Jogjakarta, dan Semarang. Sementara untuk daerah lain tidak begitu signifikan,” kata dia.
Menurut Haris, pemudik yang menggunakan bus umum diperkirakan terjadi penurunan hingga 8 persen. Sejumlah penyebab, diantaranya perusahaan memfasilitasi mudik gratis, serta kecenderungan masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi. “Efisiensi, ekonomis, dan waktu tempuh lebih singkat sehingga masyarakat cenderung memilih kendaraan pribadi,” kata dia.
Haris mengatakan, dengan perkiraan penumpang yang turun, jumlah kendaraan yang disiagakan juga lebih sedikit. Musim mudik tahun ini tercatat 278 bus reguler yang disiagakan mengangkut pemudik, terdiri dari 155 unit bus Antar Kota Dalam Provinsi, serta 123 unit bus Antar Kota Antar Provinsi. “Tahun lalu disiapkan lebih dari 290-an unit,” kata dia.
Kendati demikian, pengelola terminal menyiapkan bus cadangan untuk mengantisipasi melonjaknya penumpang. “Apabila terjadi lonjakan kita sudah berkoordinasi dengan Damri untuk penyediaan bus bantuan apabila pada waktunya dibutuhkan untuk menanggulangi lonjakan tadi. Damri menyediakan 20 armada,” kata Haris.
Haris mengatakan, tahun lalu puncak arus mudik Lebaran terjadi pada H-3 sebelum Lebaran. Dalam sehari itu, jumlah penumpang menembus 22 ribu dalam sehari.
Pada H-3 Lebaran diperkirakan terdapat 7.000 penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Cicaheum, terjadi penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 8.200 penumpang di periode yang sama.
Menurut Haris tahun ini jumlah pemudik bus diprediksi turun 8 persen. "Hingga Rabu kemarin, Terminal Cicaheum baru memberangkatkan 199 armada bus dengan 1940 penumpang, sepi," kata Abdul Haris.
Ia mengatakan, trend penurunan sudah terjadi sedari dua tahun lalu. Pada, 2013 penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Cicaheum mencapai 22.724 orang, sedangkan tahun 2014 turun menjadi 18.724, sementara tahun ini dia memprediksi penumpang hanya 17.226.
Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, pemudik yang menggunakan bus umum kemungkinan menurun jumlahnya. “Sekarang didominasi angkutan roda dua sama penumpang pribadi. Roda dua diperkirakan masuk Jawa Barat 2 juta kendaraan,” kata dia di Bandung, Kamis, 9 Juli 2015.
Penurunan ini disebut Haris terjadi karena banyaknya program mudik gratis yang digulirkan. Selain itu, ditengarai terjadi peralihan pengguna bus menuju sepeda motor untuk mudik lebaran.
Sementara itu, Terminal Cicaheum telah memersiapan 278 armada reguler mudik lebaran, dengan rincian 155 armada unturk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan 123 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). "Sudah disiapkan juga bus cadangan."
Sementara itu, harga tiket sudah mulai naik 20 hingga 30 persen dari harga normal. Harga ini menurut salah seorang agen, Dani, akan terus naik per tiga hari sampai lebaran dan akan turun mulai H+2 Lebaran. "Tanggal 19 Juli mulai penurunan harga, nanti normal lagi mulai 10 Agustus," ujar Dani.
AHMAD FIKRI | ROBBY DARMAWAN | HENGKY SULAKSONO