TEMPO.CO, Lhokseumawe - Kabar itu datang dari wilayah timur Nanggroe Aceh Darussalam. Para mantan pejuang Gerakan Aceh Merdeka menyatakan siap bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sekitar seratus orang yang menyatakan diri dan mereka, dimotori Fachruddin bin Kasem alias Din Robot, mantan panglima Sago Gerakan Aceh Merdeka.
Din Robot, adalah warga Desa Kuta Binje, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Din adalah mantan wakil Panglima GAM wilayah Peureulak, Sagoe Kuta Awe Duek.
Apa yang membuat Din Robot berniat bergabung dengan ISIS dan akan berangkat ke Suriah? Din bercerita soal kondisi Nanggroe Aceh Darussalam yang berat. Situasi di Bumi Serambi Mekah tak lagi berat sama dipikul ringan sama dijinjing. "Artinya setelah damai di Aceh siapa yang kuat dia yang dapat, dan siapa yang dekat dengan pemimpin-pemimpin dari GAM, dialah yang dapat kekayaan, sementara GAM sendiri tidak jaya,” kata Din Robot.
Kondisi itulah yang menyebabkan Din robot dan kawan-kawan memilih ISIS, untuk menghindari pertempuran dan keributan sesama saudara sesuku dan mantan kombatan GAM yang kini memimpin. “Daripada di Aceh hidup menderita lebih baik di negeri orang menderita, kalaupun harus mati, jadi memilih ISIS tidak melawan saudara dan kesatuan (GAM),” tegas Din Robot
Terkait dengan pernyataan Din Robot, Gubernur Aceh Zaini Abdullah kepada media menilai apa yang disuarakan Din Robot cs, bukan kapasitasnya untuk memberikan komentar, menurutnya persoalan keinginan ratusan anggota GAM ingin bergabung dengan ISIS adalah persoalan luar negeri dan tidak ada sangkut paut dengan posisinya sebagai Gubernur Aceh.
Sebagaimana diketahui sejumlah mantan penempur GAM pascadamai Agustus 2005, sejumlah mantan GAM hidup dengan dana ‘kejutan’. Mereka kebanyakan tidak memiliki pekerjaan tetap sehingga kondisi ekonomi mereka amburadul. Jurang tersebut semakin curam dengan kondisi segelintir kawan seperjuangannya yang telah hidup sukses seperti telah menjadi kepala daerah, anggota DPR, dan kontraktor.
IMRAN M.A.