3. Comot sebagian lembar inti pembalut Anda, kemudian celupkan ke dalam air tersebut. Lantas aduklah dengan sumpit.
4. Sekarang lihat apakah ada perubahan warna air di dalam gelas. Jika bahan pembalut higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih.
5. Lihat juga apakah produk pembalut tetap utuh atau hancur seperti pulp atau bubur kertas. Jika jawabannya hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang mengandung banyak zat kimia pemutih alias klorin.
Penulis buku dan praktisi kesehatan, Handrawan Nadesul, mengatakan penggunaan pembalut berpemutih bisa mempengaruhi kesehatan daerah kewanitaan. Dokter yang juga dikenal sebagai motivator kesehatan ini juga mengungkapkan, pembalut wanita bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Baca juga:
Inilah Bukti Margriet Lebih Suka Kucing Ketimbang Angeline
Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns
Menurut Handrawan, ketika wanita memakai pembalut yang mengandung dioksin, senyawa kimia dalam dioksin itu akan menguap. Dioksin berasal dari klorin. "Zat-zat itu menempel pada lemak-lemak di sekitar area kewanitaan," katanya kepada Tempo, Rabu, 8 Juli 2015.
Handrawan mengatakan zat-zat yang telanjur menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan itulah yang menyebabkan wanita rentan terkena kanker serviks. Dioksin dari pembalut tidak hanya akan menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan, tapi juga kandung kemih dan usus.
Ia menegaskan, penggunaan pembalut berklorin berpotensi menyebabkan kanker kandung kemih dan kanker usus. Handrawan menyarankan wanita mengganti pembalut dengan kain, khususnya handuk, yang sudah jelas aman. Tapi ia setuju bahwa daya serap pembalut memang lebih dahsyat.
DINI TEJA | BERBAGAI SUMBER | BC
Berita Menarik Lainnya:
Awas, Ada Klorin di Pembalut Wanita , Ini Daftar Mereknya
Martunis Aceh, Anak Angkat Ronaldo, Mulai Betah di Portugal