Tanggapan Charm dan Laurier
Reaksi muncul dari produsen Charm. "Pembalut perusahaan kami, diproduksi melalui metode yang tidak menggunakan gas klorin," tulis PT Unicharm Indonesia di siaran resmi mereka. Mereka menegaskan proses pemutihan pulp penyerap menggunakan metode tanpa gas klorin.
Selain itu, pulp penyerap juga berada di lapisan bawah, sehingga tak bersentuhan langsung dengan kulit. Berdasarkan fakta di atas, sejak dulu tidak pernah terjadi masalah kulit apapun yang diakibatkan dari pulp. Di Jepang, Singapura, Thailand , dan negara-negara yang memasarkan produk ini pun, melakukan proses pemutihan dengan metode yang sama, dan tak pernah ada keluhan semacam ini. Produk pembalut mereka, Charm, dinyatakan memiliki kadar klorin tinggi yakni 54,73 ppm.
Baca juga:
Inilah Bukti Margriet Lebih Suka Kucing Ketimbang Angeline
Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns
PT KAO Indonesia yang mengeluarkan produk Laurier dan Laurier Active Fit juga menyatakan hal sama. Mereka menegaskan produk mereka tak menggunakan bahan yang membahayakan kesehatan. "Pemilihan supplier bahan baku Laurier dikontrol dengan ketat oleh Kao Corporation Jepang untuk semua negara termasuk Indonesia dengan spesifikasi dan kualitas terbaik.
Proses pembuatan bahan baku seperti pulp dan tissue tidak menggunakan senyawa Klorin (Cl2) sehingga produk Laurier tidak mengandung gas Klorin (Cl2) atau ‘Chlorine free’," kata Consumer Advisor Manager PT KAO Indonesia Agnes K. melalui surat elektronik kepada Tempo pada Rabu, 8 Juli 2015. Mereka memastikan bahan yang digunakan tak akan menimbulkan dioksin.
Ia juga menjelaskan belum ada penelitian yang menyebutkan paparan zat kimia tertentu dari luar tubuh, ataupun pemakaian pembalut dapat memicu kanker serviks pada wanita. Penyebab utama dari Kanker Serviks adalah Human Papilomaviruses (HPVs).
Selanjutnya: Tanggapan Kementerian Kesehatan