TEMPO.CO, Yogyakarta - Proyek seni bertajuk Indonesia Berkabung mengukuhkan nama Jenderal Polisi Hoegeng sebagai nama untuk anugerah antikorupsi di Yogyakarta. “Sabtu kemarin kami sudah mendapat izin dari keluarga untuk menggunakan nama Hoegeng,” kata akademikus Universitas Sanata Dharma Gregorius Budi Subanar, Senin, 6 Juli 2015.
Hoegeng Imam Santoso adalah seorang tokoh Kepolisian Indonesia. Ia pernah menjabat Kepala Polri pada era 1960-an hingga 1970-an. Hoegeng merupakan sosok sederhana dan aparat penegak hukum yang jujur.
Baca Juga:
Indonesia Berkabung lahir dari gagasan sekelompok seniman dan akademikus di Yogyakarta. Proyek seni ini bertujuan untuk mengkritisi kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini, di antaranya menggugat elite politik yang mengkhianati rakyat dan menuntut penguatan lembaga antikorupsi.
Proyek seni ini akan berlangsung selama enam bulan, yakni dari Juli hingga Desember mendatang. Sejumlah kegiatan seni digelar tiap bulannya, dari pameran lukisan, lomba puisi dan poster perjuangan hingga festival musik dan lomba teater. Acara itu digelar di empat kampus di Yogyakarta, yakni Universitas Sanata Dharma, Universitas Gadjah Mada, Universitas Kristen Duta Wacana, dan Institut Seni Indonesia.
Subanar mengatakan Indonesia Berkabung juga ingin mengajak “dunia kampus” lebih peduli terhadap persoalan rakyat. Tak dipungkiri, baik pengajar dan mahasiswa, kini lebih sibuk berkutat pada bidang akademik dibanding mengkritisi kondisi sosial dan politik di masyarakatnya. “Kampus-kampus kan sekarang adem-ayem,” katanya.
Peluncuran Indonesia Berkabung ditandai dengan acara melukis bersama yang diikuti oleh puluhan orang di Kampus Sanata Dharma, Senin sore, 6 Juli 2015. Mereka dibimbing langsung oleh sepuluh perupa senior asal Yogyakarta, yakni Joko Pekik, Nasirun, Edi Sunaryo, Totok Buchori, Melodia, Arrahmaiani, Bunga Jeruk, Laksmi Sitaresmi, Sigit Santoso, dan Andre Tanama.
Proyek Indonesia Berkabung juga akan menyelenggarakan seminar gerakan antikorupsi dan mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi pada Agustus mendatang. Seluruh rangkaian kegiatan proyek seni ini akan diakhiri dengan penyerahan piala Jenderal Polisi Hoegoeng bagi pemenang lomba pada Desember.
Koordinator Umum Indonesia Berkabung ST Sunardi mengatakan proyek seni ini ingin mengembalikan harapan masyarakat pada kondisi sosial dan politik yang lebih baik. Setahun lalu, masyarakat berharap Joko Widodo mampu membawa perubahan. “Sampai-sampai rakyat mengidentikkan Jokowi adalah kita,” ujar Sunardi.
Nyatanya kini elite politik mulai mengkhianati kepercayaan masyarakat. Lembaga anti rasuah yang selama ini digadang-gadang memberantas korupsi juga mendapat tekanan dan dilemahkan. “KPK sekarang malah dipermalukan,” katanya.
ANANG ZAKARIA