Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pendaki Bogor yang Selamat Setelah 3 Hari Terjebak di Jurang Semeru  

image-gnews
Jalan menuju puncak Gunung Semeru (Mahameru). TEMPO/Abdi Purmono
Jalan menuju puncak Gunung Semeru (Mahameru). TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Budiawan, 21 tahun, warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat selamat kendati jatuh di jurang Blank 75 Gunung Semeru. Mahasiswa Universitas Gunadarma Jakarta ini diselamatkan dan dievakuasi Tim SAR Kabupaten Lumajang.

Budiawan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD dr Haryoto Kabupaten Lumajang. Ditemui Tempo, di ruang rawat inap di Paviliun Alamanda 1 rumah sakit plat merah ini, Senin pagi, 6 Juli 2015 Budiawan masih mendapatkan infus. Kepalanya diperban karena bocor setelah terbentur dinding tebing Blank 75. Luka lecet hampir diderita di sekujur tangan dan kaki mahasiswa semester IV jurusan Ekonomi Manajemen ini.

Budiawan dilaporkan tersesat pada Rabu, 1 Juli 2015 lalu setelah turun dari puncak Mahameru. Dia terjatuh di tebing setinggi 15 meter setelah mencoba menyusuri jalur air dengan berpegangan pada akar. "Akar terputus dan saya terjatuh," kata Budiawan kepada Tempo, Senin 6 Juli 2015.

Saat terjatuh itulah kepalanya membentur tebing dan berdarah. Beruntung dia jatuh di dataran sekitar dua meter persegi dan tidak sampai menggelinding ke bawahnya lagi. Hampir 2 x 24 jam dalam gelap dan sendiri di bawah jurang dengan luka berdarah di kepala.

"Saya hanya kuat berjalan dua meter saja saat itu untuk buang air kecil. Lebih dari itu, saya enggak kuat karena badan terasa sakit-sakit semua," kata Budiawan sembari duduk di tempat tidur. Dalam kesendirian itu, Budiawan hanya bisa berharap tim SAR bisa menemukan dirinya melalui jejak sepatu serta sepuluh tanda yang dia tinggalkan.

"Saya memberi tanda berupa kertas yang ditindih batu," katanya. Dan benar saja, tim SAR membaca tanda yang ditinggalkan Budiawan.

Budiawan baru ditemukan pada Jumat, 3 Juli 2015 sekitar pukul 10.35 WIB. Saat ditemukan tim SAR, Budiawan terlihat lemas dan bersandar di batu. Bekas darah mengering tampak di bagian batu tempat kepala Budiawan bersandar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paringotan Sinambela, anggota Tim SAR Lumajang langsung memberikan pertolongan pertama pada Budiawan. Evakuasi terhadap Budiawan ini dirasakan cukup sulit. "Tim SAR harus membuka jalur baru untuk jalur evakuasi korban," kata Paringotan.

Korban dievakuasi menuju Tawonsongo, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe. Korban baru dibawa ke RSUD pada Minggu, 5 Juli 2015 setelah sebelumnya melalui proses evakuasi yang melelahkan. Budiawan mendaki Semeru sejak Senin, 29 Juni 2015 bersama dua orang rekannya Novrian SP dan Tria Oktaviani. Sedangkan pendakian ke puncak Mahameru, Budiawan hanya berdua saja dengan Novrian. Satu rekannya ditinggal di Kalimati karena khawatir tidak mampu.

Hartawan, ayah kandung Budiawan, mengaku cukup lega dengan ditemukannya anak keduanya dari tiga bersaudara itu. Pengusaha bahan bangunan ini mengatakan sedianya Budiawan akan diajaknya berlibur ke Tiongkok. "Sudah dipersiapkan semuanya, tinggal berangkat saja," kata Hartawan. Mengingat kondisi Budiawan yang belum terlalu pulih hingga sepekan kedepan, acara liburan ke Tiongkok ditunda dulu. "Terpaksa dibatalkan," ujar Hartawan.

Budiawan sendiri setelah Tim SAR berhasil menemukannya itu mengaku hendak bertobat. "Dia bernadzar hendat bertobat," kata Parningotan setengah bergurau. Niatan bertobat itu disampaikan Budiawan kepada Parningotan selama proses evakuasi. Budiawan mengaku suka marah-marah kalau di rumah. Lagipula perjalanan pendakian ke puncak Mahameru itu ternyata tanpa seijin ibunya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

3 hari lalu

Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (19/4), menetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 2 Mei mengacu pada potensi cuaca buruk di kawasan lereng Gunung Semeru.
Setidaknya 11 Jembatan di Lumajang Rusak Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Setidaknya ada 11 jembatan di Lumajang yang dilaporkan rusak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru.


3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

3 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
3 Orang Meninggal Akibat Longsor dan Lahar Dingin di Kawasan Gunung Semeru

Satu warga meninggal akibat tertimbun material longsor dan dua warga meninggal akibat terbawa arus lahar dingin Gunung Semeru


Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

4 hari lalu

Visual Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-Badan Geologi)
Selain Erupsi Gunung Ruang, Aktivitas Lewotobi Laki-laki sampai Semeru dan Gamalama Sedang Naik

Aktivitas gunung berapi tidak hanya terjadi pada Gunung Ruang , tapi juga Lewotobi Laki-laki sampai Gamalama dan Semeru.


Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Jembatan yang Dilintasi Mendadak Putus, Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Semeru

Sepasang suami-istri menjadi korban lahar dingin Gunung Semeru. Mereka jatuh ke sungai saat jembatan yang mereka lintasi terputus.


Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

4 hari lalu

Tangkapan layar - Sejumlah dump truck terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru di DAS Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Minggu 3 Maret 2024. (ANTARA/HO-BPBD Lumajang)
Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.


Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

4 hari lalu

Banjir lahar dingin Gunung Semeru yang mengalami peningkatan debit airnya akibat hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru, Jumat, 7 Juli 2023. ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang
Warga Lumajang Evakuasi Mandiri Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

Banjir lahar dingin itu menyebabkan debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Regoyo meluap hingga merendam permukiman warga pada Kamis, pukul 19.30 WIB.


Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

6 hari lalu

Gunung Semeru erupsi terpantau dari CCTV pada Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Aktivitas Gunung Semeru Semakin Intens, Warga Diminta Waspadai Awan Panas, Guguran Lava dan Lahar

Badan Geologi masih mempertahankan status aktivitas Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga dengan penambahan rekomendasi.


Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

7 hari lalu

Asap vulkanis yang keluar dari kawah Gunung Semeru terlihat dari Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024. Bedasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada periode pengamatan Jumat (16/2) pukul 06.00-12.00 WIB Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanik dengan 19 kali gempa letusan atau erupsi amplitudo 10-22mm selama 83-130 detik, 7 kali gempa Awan Panas Guguran (APG) amplitudo 3-8mm selama 39-51detik. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

19 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.