TEMPO.CO, Malang -- Sebanyak 38 prajurit Tentara Nasional Indonesia yang meninggal dalam kecelakaan pesawat angkut militer Hercules C-130B A-1310 di Kota Medan mendapat santunan risiko kematian khusus dari PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
Prajurit penerima santunan terdiri atas 12 awak Hercules A-1310, 10 anggota Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, 10 anggota TNI Angkatan Udara lainnya, dan enam anggota TNI Angkatan Darat. Setiap prajurit mendapat Rp 100 juta atau total Rp 3,8 miliar.
Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis kepada ahli waris awak Hercules di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang, Sabtu, 4 Juli 2015. Santunan diberikan pertama kali kepada istri Kapten Penerbang Sandy Permana, pilot utama Hercules A-1310, Fitriana Hapsari.
“Santunan diberikan karena mereka gugur saat menjalankan tugas,” kata Direktur Utama PT Asabri Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Adam R. Damiri pada akhir pekan lalu. Adam didampingi Komandan Pangkalan Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto.
Bekas Panglima Daerah Militer IX Udayana itu berpesan kepada keluarga korban untuk tidak menilai besar kecilnya jumlah santunan. Ia berharap keluarga korban memandang pemberian santunan sebagai bentuk kepedulian PT Asabri kepada keluarga prajurit.
Adam pun berpesan supaya keluarga korban menggunakan uang santunan sebaik-baiknya. Khusus bagi prajurit yang sudah menikah dan memiliki anak, ia berpesan supaya ahli warisnya memprioritaskan penggunaan dana santunan untuk keperluan pendidikan anak.
Sedangkan korban penumpang sipil dan purnawirawan tidak mendapatkan santunan berupa uang dari PT Asabri. PT Asabri hanya membantu biaya pemakaman karena yang bersangkutan bukan lagi anggota aktif TNI.
Hadi Tjahjanto mengatakan selain santunan dalam bentuk rekening bank dari PT Asabri, anak-anak prajurit yang bertugas di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh dan meninggal dalam kecelakaan Hercules di Medan mendapat santunan spesial berupa beasiswa dan jaminan menjadi prajurit TNI Angkatan Udara lewat jalur pendidikan di Akademi Angkatan Udara.
ABDI PURMONO