Hotma juga mempertanyakan hasil tes 'lie detector' Agus. Polisi, kata dia, tidak mengumumkan secara detil kesaksian Agus bagian mana yang benar, mana yang salah. "Kapolda (Bali) cuma bilang kabar menggembirakan karena kesaksian Agus banyak benarnya. Jadi ada yang tidak benar dong? Nah, ini yang mana?" ujarnya.
Hotma menyebut polisi sempat ingin memeriksa Margriet lagi dengan menggunakan lie detector. Namun, dia menolak lantaran sudah dua kali diperiksa dan dinyatakan tidak berbohong. "Buat apa diperiksa lagi. Kan, sudah jelas tidak bohong," ujar Hotma.
Baca juga: Diduga Digergaji Ibunya, Ini Empat Bekas Luka Si Bocah
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Ronny Sompie menyatakan keterangan yang diberikan tersangka kasus pembunuhan Angeline, yakni Agustinus Tai Hamdani alias Agus, mayoritas benar atau bisa dipercaya sesuai dengan hasil uji kebohongan.
Hasil uji kebohongan itu disandingkan dengan alat bukti yang kuat sesuai dengan hasil pemeriksaan kedokteran forensik terhadap jenazah bocah malang itu. Juga dengan hasil olah tempat kejadian perkara saat jenazah ditemukan.
Agus menyatakan tidak membunuh Angeline. Dia menyebut Margriet sebagai pembunuh gadis delapan tahun itu. Agus mengaku hanya membantu menguburkan jenazah Angeline atas perintah Margrieth di pekarangan rumahnya.
DEWI SUCI RAHAYU | DINI PRAMITA
Berita Menarik:
Satu Keluarga di Pekanbaru Diduga Bergabung ke ISIS
Kisah Bocah Diduga Digergaji: Begini Pengakuan Si Ibu