Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Tangkap Eks Kombatan GAM Pelaku Kriminal Bersenjata  

image-gnews
dok. TEMPO/ Arie Basuki
dok. TEMPO/ Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Lhokseumawe-  Nama Gambit sangat terkenal di Aceh Timur pada tahun 2011. Kala itu bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka wilayah Peureulak, Aceh Timur  unjuk gigi menuntut kesejahteraan pada Pemerintah Aceh.

Namun setelah empat tahun menjadi buron polisi, Gambit tertangkap dalam perkara menghentikan proyek pembangunan jalan di Aceh Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur Ajun Komisaris Budi Nasuha Waruwu mengatakan  Gambit, yang  bernama asli Syukriyadi,  ditangkap pada Kamis dini hari,  2 Juli 2015. Setelah mendapat informasi, aparat Gabungan Polres Aceh Timur dan Polda Aceh  bergerak menuju rumah Gambit. Saat dibekuk Gambit tidak melawan.

“Dalam penggeledahan rumah tersangka, kita temukan satu pucuk senjata api laras pendek jenis SNW beserta enam butir amunisi aktif. Ada seorang lagi kelompok Gambit yang masih kita buru,” ujar Budi, Jumat, 3 Juli 2015.

Nama Gambit mencuat pada 2011. Bersama beberapa mantan kombatan GAM dia melakukan serangkaian aksi kriminal bersenjata di Aceh Timur. Gambit mengaku melakukan semua  itu atas inisiatif sendiri.

Ia mengaku kecewa karena teman-temannya sesama eks GAM mulai lupa. “Saya hanya memberi peringatan kepada teman-teman mantan GAM agar tidak lupa kepada rakyatnya,” ujar Gambit saat itu.

Rangkaian aksi kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok Gambit membuat dia menjadi orang paling diburu oleh polisi Aceh Timur. Namun aparat kesulitan menangkap karena Gambit sering dilindungi oleh komunitas masyarakat setempat. 'Gerakan' Gambit juga didukung sesama bekas kombatan yang tak beruntung secara ekonomi.

Dalam pertemuannya dengan Tempo beberapa waktu lalu, Gambit sempat mengisahkan awal ia memutuskan untuk mengangkat senjata. Dengan wajah sedih ia memceritakan tentang kondisi kakinya yang membiru akibat pembengkakan karena masih ada peluru yang bersarang sejak era konflik bersenjata dulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia sempat mengobatkan kakinya ke rumah sakit. Namun Gambit kecewa karena selama di rumah sakit tak satupun bekas petinggi GAM yang datang menjenguk. “Kaki saya membengkak bukan karena kena duri, tapi  karena kena senjata saat berjuang. Tapi tak ada yang peduli saat saya seperti ini,” ujarnya.

Setelah kakinya agak mendingan, Gambit bekerja serabutan, termasuk sebagai tukang bangunan dan buruh bongkar muat. Menjelang Lebaran Gambit berniat merayakan Meugang atau tradisi makan daging  masyarakat setempat.

Karena hanya mengantongi uang seribu rupiah, Gambit berinisiatif menjumpai salah satu bekas petinggi GAM dengan harapan mendapat tambahan uang. Namun eks petinggi GAM itu juga mengaku sedang tidak punya uang.

Gambit pun pulang dengan hampa. Akhirnya uang tersebut ia belikan sepotong lidah lembu untuk bahan Meugang. Itu pun masih dibagi dua dengan tetangganya yang  juga didera kemiskinan.

Kecewa dengan keadaan, Gambit pun nekat melakukan aksi-aksi kriminal. “ Waktu kita keras baru ada perhatian sedikit, kalau tidak siapa yang peduli," kata dia ketika itu.

IMRAN MA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

2 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

36 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.


Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

9 Maret 2023

Mobil Pajero yang ditumpangi Pj Aceh Timur Mahyuddin mengalami kecelakaan. (Foto: ANTARA/HO)
Pj Bupati Aceh Timur Alami Kecelakaan, Mobilnya Hancur

Pj Bupati Aceh Timur Mahyuddin mengalami kecelakaan di jalan Banda Aceh-Medan tepatnya di Desa Balee Ulim Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie jaya (Pijay).


Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

28 September 2022

Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya. Foto: PID Bidhumas Polda Aceh.
Polda Aceh Terus Periksa Kasus Beasiswa, Penerima Beasiswa di Aceh Timur Akui Ada Pemotongan oleh Korlap

Kasus mahasiswaAceh yang terindikasi terima beasiswa meski tak sesuai syarat masih diperiksa Polda Aceh. Di Aceh Timur ada peomtongan oleh korlap.


Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

20 Agustus 2022

Harimau sumatera diberi nama Lhokbe saat dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, Kamis 18 Agustus 2022. ANTARA/HO/BKSDA Aceh
Lepas Liar Harimau Sumatera: Lhokbe Diharap Berkembang Biak di TN Gunung Leuser

Sebelum diperangkap dan dievakuasi, harimau sumatera ini disebut sering menimbulkan 'interaksi negatif' di beberapa tempat di Aceh Selatan.


Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

26 April 2022

Polres Aceh Timur membenarkan kalau pada hari Minggu (24 April 2022) ada dua ekor harimau sumatera (Pantera Tigris Sumaterae) ditemukan tewas terlilit jebakan kawat di hutan Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron. ANTARA/HO/Humas Polres Aceh Timur
Lagi, 3 Harimau Sumatera Ditemukan Mati Terjerat di Hutan Aceh

Kematian ketiga harimau ditemukan pada Minggu, 24 April 2022, dan menjadi peristiwa memilukan yang kedua setelah temuan pada Agustus tahun lalu.


Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

28 Februari 2022

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Banjir Aceh Timur, Lebih dari 4.000 Warga Masih Mengungsi

BNPB mencatat 5.270 unit rumah terdampak, dan 1.206 KK atau 4.229 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir di Aceh Timur


Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

7 Januari 2022

Bangunan dan jalan raya terendam banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, Papua, Jumat 7 Januari 2022. Berdasarkan data BNPB hujan lebat dan tanah longsor di sejumlah wilayah Jayapura telah mengakibatkan enam orang meninggal dunia. ANTARA FOTO/Fredy Fakdawer
Banjir dan Longsor Melanda Jayapura, Nunukan dan Aceh Timur Masih Terendam

Hujan deras yang turun sejak Kamis malam, 6 Januari 2022, diikuti banjir yang luas dan juga bencana tanah longsor di sejumlah titik di Jayapura.


Susi Pudjiastuti hingga La Nyalla Apresiasi Sumbangan Keluarga Akidi Tio

28 Juli 2021

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, saat syuting sebuah program salah satu tv swasta di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 18 Maret 2021. Edhy Prabowo tengah terjerat dugaan kasus menerima hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya Tahun 2020. TEMPO/Imam Sukamto
Susi Pudjiastuti hingga La Nyalla Apresiasi Sumbangan Keluarga Akidi Tio

Susi Pudijiastuti hingga Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi sumbangan keluarga pengusaha mendiang Akidi Tio


Banjir Aceh Timur Meluas, Ratusan Warga Mengungsi

20 Januari 2021

Rumah warga terendam banjir di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, Rabu, 20 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-BPBD Aceh Timur
Banjir Aceh Timur Meluas, Ratusan Warga Mengungsi

Ketinggian banjir yang merendam rumah penduduk mencapai 80 sentimeter.