TEMPO.CO, Tuban - Kepolisian Resor Tuban, Jawa Timur, menginstruksikan tembak di tempat terhadap para pelaku begal atau pencurian dengan kekerasan di jalanan selama musim arus mudik dan balik Lebaran 2015. Sebanyak 30 personel penembak jitu akan disebar ke sejumlah titik di jalur Pantai Utara Jawa.
“Instruksi saya, tembak di tempat mereka yang mengusik di jalan,” ujar Kepala Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris Besar Guruh Arif Dharmawan, Jumat, 3 Juli 2015.
Guruh mengaku dia sendiri yang melatih 30 personel asal Sabhara Perintis khusus anggota Pengurai Massa itu. Mereka dilatih menembak secara khusus sambil mengendarai 15 sepeda motor trail dengan sasaran yang bergerak.
”Keahlian yang saya berikan setara dengan anggota Gegana,” kata Guruh, yang pernah menjadi anggota Brigade Mobil di Kelapa Dua, Jakarta.
Mereka akan diterjunkan ke lapangan pada H-15 hingga H+15 Lebaran. Mereka akan bergerak dari satu titik ke titik lain, termasuk menjaga kantor-kantor bank, toko emas, Pegadaian, pasar, dan juga beberapa lokasi yang dianggap rawan tindak kriminalitas. ”Saya tak toleransi dengan pelaku kejahatan selama Lebaran,” tutur Guruh.
Berdasarkan data di Kesatuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tuban, akan ada 16 pos yang didirikan di sepanjang 64 kilometer jalur Pantai Utara Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pos itu juga melayani kesehatan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Tuban Ajun Komisaris M. Fakih mengatakan pos dibangun dari perbatasan Jawa Timur-Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Bancar hingga di perbatasan Kabupaten Lamongan-Tuban, tepatnya di Kecamatan Widang. “Sejumlah titik pos sudah kita petakan,” ucapnya.
Fakih menyebutkan kondisi jalur Pantura sepanjang 64 kilometer ini sekarang sudah siap dilewati untuk mudik maupun balik. Daerah ini beberapa titik di antaranya dikenal rawan kecelakaan dan tindak kriminalitas, seperti di Hutan Jati Pakah, Kecamatan Plumpang. Namun, dengan kondisi laik jalan dan pengamanan polisi, tindak kejahatan di jalan diharapkan bisa ditekan.
SUJATMIKO