TEMPO.CO, Jakarta -Mantan anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Joko Susilo, menilai semua pesawat jenis Hercules yang dimiliki TNI Angkatan Udara sudah tak layak terbang. Menurut dia, pesawat itu sudah tidak bisa dirombak meski perawatannya maksimal.
"Ibaratnya, itu pesawat bagai peti mayat terbang, suatu saat bisa jatuh meski perawatannya sudah maksimal," kata Joko saat dihubungi, Kamis, 2 Juli 2015. "Semuanya sudah di atas 30 tahun usia pesawat itu."
Joko khawatir pesawat yang sering mengangkut personel TNI itu menjadi bumerang bagi tentara sendiri. Apalagi pesawat itu juga sering digunakan mengangkut barang-barang untuk tujuan kemanusiaan.
"Saya jadi sedih kalau nanti tentara yang jadi korbannya sendiri, mending di-grounded (dikandangkan) saja," ujarnya.
Menurut dia, alat utama sistem persenjataan jika usianya sudah di atas 30 tahun tidak bisa hanya mengandalkan perawatan. "Karena tetap saja pasti salah satu komponen akan bermasalah, dan masalahnya itu kadang muncul secara tak terduga."
Joko menuturkan percuma jika TNI hanya menyetop operasional semua Hercules tua untuk dilakukan perawatan. Dia mencontohkan, sebuah mobil produksi 1960 akan habis masa pakainya pada 1990. Meski pada 2000 mobil itu berganti mesin, itu tidak dibarengi dengan pergantian struktur bodi mobil.
"Jadinya rontok semua kan, dan itu yang terjadi dengan pesawat tua jika terus dipaksakan," ujarnya. "Jadi mau maksa berapa tahun lagi TNI AU pakai kapal tua?"
Pesawat Hercules C-130 dengan nomor penerbangan A-1310 jatuh di Medan pada Selasa, 30 Juni 2015. Pesawat itu jatuh setelah dua menit lepas landas.
Selanjutnya: Buatan 1964