TEMPO.CO, Madiun - Dua jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan dimakamkan di Madiun, Jawa Timur, Kamis sore, 2 Juli 2015.
Mereka adalah Kopral Dua (Kopda) Dani Setya Wahyudi, 33 tahun, anggota Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara Pekanbaru dan Sersan Dua (Serda) Syamsir Wanto, 35 tahun, yang bertugas di Depo Pemeliharaan (Depohar) 60 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan.
Jenazah Kopda Dani dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun. Pusara almarhum yang meninggalkan istri, Rahmawati, 25 tahun, dan seorang anak, Jahniwa Setio Apdilah, 3 tahun ini berada di sebelah makam ayahnya, Juari.
“Agar mudah untuk merawatnya,” kata Heri Setyanto, kakak kandung Dani, usai pemakaman yang berlangsung secara militer.
Upacara pemakaman Dani dilaksanakan oleh anggota Batalyon 463 Paskhas Lanud Iswahjudi setelah jenazah disemayamkan dan disalatkan di rumah duka. Adapun yang bertugas sebagai inspektur upacara adalah Komandan Batalyon Paskhas Lanud setempat, Letkol PSK Deni Ramdani.
Sedangkan jasad Serda Syamsir dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Astono Praloyo, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Lokasi yang dipilih di sebelah makam anak ketiganya yang meninggal dunia karena menderita suatu penyakit saat masih berusia enam hari pada tiga tahun silam.
“Istrinya ingin dia (Syamsir) dimakamkan di TPU sini (Kelurahan Madiun Lor),” kata Edi Sujono, 64 tahun mertua Syamsir.
Upacara pemakaman almarhum Syamsir dilaksanakan oleh personel dari Depo Pemeliharaan 60 Lanud Iswahjudi. Komandan Depohar tersebut Kolonel Tek Petrus S Widodo bertugas sebagai inspeketur upacara.
Almarhum Syamsir meninggalkan istri, Anata Kumala Wardai, 35 tahun, dan dua anak yang bernama Destasha Gabriela Putri Syam yang duduk di bangku kelas dua sekolah dasar dan Ananda Rizki Putri Syam, siswa taman kanak-kanak.
NOFIKA DIAN NUGROHO