TEMPO.CO, Sidoarjo - Pengasuh Pondok Pesantren Millinium Roudltul Janna, KH Muhammad Khoirul Sholeh Efendi, mengatakan santri yang bermukim di pondok ada 200 santri, terdiri dari 150 bayi, dan 50 balita hingga anak umur 16 tahun.
"Mayoritas bayi di sini dibuang dan ditelantarkan oleh orangtuanya. Bahkan ada yang kami temukan dibuang di tong sampah," kata dia di sela menerima kunjungan ibu-ibu menteri, Kamis 2 Juli 2015.
Kegiatan utama pesantren yang diasuhya adalah pengasuhan bayi dan balita. Pengasuhan bayi meliputi memberi mereka makan, susu, memandikan, mengganti pempers, mengganti baju dan lain sebagainya. Di samping pengasuhan bayi, kata dia, pesantrennya juga mendidik santri anak-anak usia sekolah dengan ilmu-ilmu keagamaan, membiasakan mereka untuk membaca al-Qur’an dan salat.
Sejumlah istri menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) mengunjungi Pondok Pesantren Millinium Roudltul Jannah di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Kamis 2 Juli 2015.
Dalam kunjungan itu para istri menteri melihat langsung aktivitas pondok pesantren setempat yang khusus dihuni santri yatim-piatu, dhuafa, dan bayi terlantar. Selain itu, mereka juga memberikan santunan berupa uang, susu, dan kebutuhan bayi.
"Dengan kunjungan ini kami bisa tahu apa yang kami bisa bantu untuk mereka," kata perwakilan OASE, Daisy Indira Andi Widjajanto, istri Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Menurut Daisyy, kunjungan ke "santri bayi" terlantar merupakan arahan langsung dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
NUR HADI