TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memberikan beberapa pekerjaan rumah terkait penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung kepada beberapa kementerian. Jokowi memberi tenggat waktu sebelum lebaran.
Pekerjaan rumah yang diberikannya, kata Jokowi, didasari atas laporan tim yang diterjunkannya langsung ke Sinabung. Salah satu yang paling pokok adalah pembagian tiga kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. "Ini tugasnya Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Sosial. Saya beri waktu sebelum lebaran," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 2 Juli 2015.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Mariani Soemarno pun dapat tugas khusus. Dengan tenggat yang sama, Jokowi meminta Rini agar memastikan kepada Perusahaan Listrik Negara bahwa aliran listrik tersalurkan pada 130 rumah pengungsi yang sudah rampung. Rencananya, Agustus mendatang akan dibangun lagi 170 unit rumah.
Ketiadaan listrik, kata Jokowi, menjadi alasan para pengungsi tak mau menempati rumah relokasi tersebut. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta agar saluran air di perumahan tersebut dirampungkan. Tugas itu dibebaskan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Moeljono.
Jokowi juga meminta agar isi rumah pengungsi seperti meja, kasur dan kursi dilengkapi oleh Kementerian Sosial. "Tapi cek dulu, apakah anggarannya ada," kata Jokowi.
Dalam rapat itu, Jokowi juga meminta agar penanganan erupsi Gunung Sinabung dilakukan lebih serius. Sebabnya, erupsi kemungkinan akan berlangsung terus selama lima tahun.
Jokowi mengatakan masyarakat di sana sudah enggan dikunjungi karena merasa pemerintah tak kunjung menyelesaikan masalah. "Hanya dikunjang-kunjungi, kunjang-kunjungi, tapi tidak menyelesaikan masalah untuk apa?" ujar Jokowi.
FAIZ NASHRILLAH