TEMPO.CO, Pekanbaru - Tiga jenazah prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara dari Batalion Pulanggeni 462 Pekanbaru yang tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-139B di Medan, dimakamkan, Kamis, 2 Juli 2015. Mereka adalah Sersan Dua Sugianto, Kopral Dua Eria Ageng, dan Prajurit Satu Rudi Haryono.
Pemakaman Sugianto dilakukan secara militer di Pemakaman Taman Bahagia, Jalan Patimura, dipimpin Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Kolonel Penerbang Khairil Lubis. Jenazah Eria Ageng dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tenayan Raya. Adapun jenazah Rudi Haryono dipulangkan ke kampung halamannya di Selatpanjang, Kepulauan Meranti.
“Kami kehilangan prajurit teladan yang telah mengabdikan dirinya untuk nusa dan bangsa. Ini sudah suratan dari Tuhan. Walau bagaimana pun kami tetap tegar menghadapinya,” kata Khairil.
Tiga jenazah anggota pasukan elite TNI Angkatan Udara itu tiba di Pekanbaru, Rabu malam, 1 Juli 2015. Disusul satu jenazah personel Komando Distrik Militer Ranai, Natuna, Sersan Dua Ainul Abidin, serta dua warga sipil bernama Azuhra dan Arjuna.
Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin menunggu kedatangan korban asal Pekanbaru sebanyak 18 jenazah. Sedangkan untuk 19 jenazah lain langsung dievakuasi ke Ranai, Natuna, Kepulauan Riau. Tiga jenazah lagi dievakuasi ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau; empat jenazah ke Pangkalan Udara Adisutjipto, Yogyakarta; satu jenazah ke Pangkalan Udara Iswahyudi, Madiun; satu jenazah ke Padang; dan satu jenazah ke Biak.
"Semua jenazah terdiri atas anggota TNI beserta keluarga. Namun ada juga beberapa warga sipil dan mahasiswa asal Ranai," kata Khairil.
Pesawat Hercules dengan nomor A1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, pada Selasa, 30 Juni 2015. Pesawat dengan pilot Kapten Sandy Permana itu lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, pukul 11.48 WIB. Pesawat mengangkut 12 kru dan 101 penumpang.
RIYAN NOFITRA