TEMPO.CO, Padang - Jasrul, ayah Kapten Riri Setiawan, salah satu korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, mengaku anaknya pernah mengatakan pesawat Hercules tersebut sering rusak.
"Dalam satu bulan terakhir sudah empat kali," ujar Jasrul yang juga anggota (purn) TNI AD, saat berada di Pangkalan Udara Tabing, Padang, Rabu, 1 Juli 2015.
Menurut Jasrul, Riri mengetahui soal kerusakan pesawat tersebut. Sebab, Riri seorang navigator. Malah, kata Jasrul, sekitar 20 hari yang lalu, Kapten Riri mampir ke Padang untuk memperbaiki pesawatnya. Yang sehari sebelumnya juga mengalami kerusakan di Aceh.
Saat itu, Kapten Riri minta bantuan ke ayahnya untuk mengantarkan anaknya yang tinggal di Batusangkar ke Padang. "Yah, tolongin antar anak saya ke Padang," ujar Jasrul menirukan permintaan anaknya saat itu.
Jasrul mengaku tak memiliki firasat apa pun sebelum peristiwa ini. Mereka terakhir berkomunikasi saat Kapten Riri dari Papua mengantarkan pasukan AD.
Jenazah Kapten Riri Setiawan, tiba di Pangkalan Udara Tabing, Padang, pada Rabu petang, sekitar pukul 17.15. Riri, adalah salah satu korban pesawat Hercules yang jatuh di permukiman warga di Medan pada Selasa, 30 Juni 2015.
Navigator pesawat Hercules C-130 yang jatuh itu, dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu malam, 1 Juli 2015
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Dwi Badarmanto membantah jika faktor usia disebut sebagai penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130B di Medan Selasa lalu. Dwi mengatakan sampai saat ini proses investigasi jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan A-1310 itu masih berlangsung.
"Tidak sepenuhnya betul, kalau alutsista tua tapi selama pemeliharaannya bagus tentu masih bisa dioperasikan dengan baik," ujar Dwi.
ANDRI EL FARUQI