TEMPO.CO, Blitar– Seorang pengemudi mobil nyaris kehilangan nyawa setelah kendaraannya dihantam kereta api di perlintasan tak berpintu. Korban diketahui tengah bermain ponsel dan tak mendengar klakson kereta api.
Nasib mujur masih menyelimuti Soni, 40 tahun, warga Dusun Centong, Desa Bendosari, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar. Meski mobil Daihatsu Terios yang dikendarainya ringsek dan terseret hingga 200 meter, namun tak ada luka serius yang diderita akibat tabrakan tersebut.
Kecelakaan ini terjadi Rabu siang, 1 Juli 2015 di perlintasan kereta api tak berpintu di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sananrejo, Kota Blitar. Soni yang tengah mengendarai kendaraannya sendirian tak menyadari jika kereta api Rapih Doho jurusan Blitar – Surabaya melaju kencang dari timur ke barat. “Pengemudi terlihat mengamati telepon genggam,” kata Sutari, 50 tahun, penjaga perlintasan, Rabu 1 Juli 2015.
Menurut Sutari, dia sempat meneriaki pengemudi mobil yang terus meluncur ke tengah perlintasan. Namun diduga Soni terlalu sibuk dengan telepon genggamnya hingga tak mendengar teriakan tersebut. Bahkan masinis lokomotif KA Rapih Doho juga membunyikan klakson cukup lama untuk memperingatkan korban.
Dalam sekejap mobil tersebut disambar pada bagian kiri belakang hingga membuat kendaraan itu terpental sejauh 200 meter. Bangkai kendaraan baru berhenti setelah menghantam rambu lalu lintas di sekitar rel kereta api sebelum terjerembab ke dalam parit sedalam tiga meter.
Sutari dan sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa itu berteriak histeris sambil menghampiri mobil yang ringsek. Namun belum sampai mereka mendekat, tiba-tiba sesosok pria merangkak keluar dari dalam kendaraan. Meski dengan wajah pucat pasi, korban berjalan biasa mendekati jalan raya dan memanggil tukang becak untuk diantar ke rumah sakit. “Dia hanya mengalami lecet karena pecahan kaca,” kata Sutari.
Sebaliknya, masinis KA Rapih Doho yang baru meninggalkan stasiun langsung menghentikan laju kereta api. Kondektur kereta api Martinus yang turun memeriksa korban mengaku kaget dan menduga korban sudah meninggal. “Tidak menyangka bakal kecelakaan, untungnya tidak ada korban jiwa,” katanya.
Kepala Satuan Lalu lintas Polres Blitar Ajun Komisaris Mursid meminta masyarakat berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api. Menurut dia masih banyak perlintasan tak berpalang pintu yang tersebar di Kabupaten Blitar. “Banyak sekali jalan kecil baru yang memotong rel kereta,” katanya.
HARI TRI WASONO