TEMPO.CO, Bandung - Empat korban pesawat Hercules C-130 tipe B yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, berasal dari Bandung. Keempatnya adalah Sersan Satu Aang Subarya, Serka Sutrisno, Serka Kaliman, dan Letnan Satu Rahmat Shamdany.
Dari keempat korban, hanya Serka Kaliman dan Sertu Aang yang dimakamkan di Bandung. Adapun jenazah Lettu Rahmat langsung diterbangkan ke Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussallam dan jenazah Serka Sutrisno akan dimakamkan di Solo. Keempat korban mendapat penghargaan kenaikan jabatan.
"Kami sudah kirimkan satu tim dari Lanud Sulaiman untuk identifikasi dan penjemputan jenazah," ujar Komandan Lapangan Udara Sulaiman Kolonel Olot Dwi Cahyono di kediaman Serka Kaliman di Jalan Dakota, Lanud Sulaiman, Rabu, 1 Juli 2015.
Keempat korban tersebut mengalami kecelakan saat melaksanakan tugas perawatan dan pemeriksaan rutin di Medan.
Dua menit setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, kemarin pesawat Hercules C-130B dengan nomor penerbangan A-1310 jatuh menimpa permukiman warga. Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna, pesawat mengangkut 12 kru dan 101 penumpang.
Pesawat yang dipiloti Kapten Sandy Permana itu hendak terbang menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, sebelum mengakhiri penerbangan hari itu di Bandar Udara Supadio, Pontianak. Burung besi dari Skuadron Udara 32/Angkut Berat itu sedang dalam misi penerbangan angkutan udara militer.
TNI Angkatan Udara masih menyelidiki penyebab persisnya pesawat buatan 1964 itu mengalami kecelakaan. Sejumlah saksi mata melihat kejanggalan beberapa saat setelah Hercules lepas landas. Pesawat terbang rendah dengan asap mengepul dari sayap kiri. Setelah itu, pesawat putar haluan ke kanan, lalu menukik.
DWI RENJANI