TEMPO.CO, Padang - Korban pesawat C-130 Hercules dengan nomor A1310, yang jatuh di Medan, Sumatera Utara, Pratu Septi Doni, 28 tahun, sempat mengutarakan keinginannya untuk pulang ke Kota Padang, pada Lebaran 2015.
Kakak kandung korban, Mardinol, 32 tahun, mengatakan, adiknya pernah berkeinginan untuk pulang kampung ke Kota Padang. Kemungkinan saat Lebaran 2015.
Sebab, kata Mardinol, Doni-panggilan akrab Septi Doni, terakhir pulang ke Padang, saat menikah pada Desember 2013.
"Dia berencananya setelah Lebaran ini pulang," ujarnya saat ditemui di rumah kediamannya di Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Rabu, 1 Juli 2015.
Apalagi saat ini, Doni telah memiliki seorang anak berusia lima bulan. Jadi dia ingin membawa anak pertamanya itu pulang ke Padang.
Doni merupakan salah satu anggota TNI AU angkatan 2008. Sejak itu dia tinggal di Malang, Jawa Timur. Baru tiga bulan terakhir ini, kata Mardinol, Doni pindah ke Pekanbaru.
Sebelum lepas landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Doni sempat menghubungi ibunya, Marnis, 55 tahun, melalui ponsel pada pukul 10.00 WIB.
Saat itu, kata Mardinol, Doni mohon doa restu untuk bertugas di Tanjung Pinang. "Dia pamit sebelum berangkat dinas. Katanya akan bertugas di sana selama tiga bulan," ujarnya.
Namun, dua menit setelah lepas landas, pesawat yang ditumpangi Doni terjatuh ke permukiman masyarakat. Tepatnya di Jalan Jamin Ginting, Medan.
Pesawat yang dipilot Kapten Sandy Permana itu hendak menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dengan misi penerbangan Angkutan Udara Militer.
ANDRI EL FARUQI