TEMPO.CO, Cirebon - Sekitar 200 ribu hektare lahan pertanian di Indonesia masuk kategori endemis kekeringan. Pencegahan pun dilakukan agar areal yang puso terus berkurang. "Sekitar 200 ribu areal pertanian di Indonesia masuk endemis kekeringan," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat melakukan panen bawang merah di Desa Jatiseeng Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon pada Selasa 30 Juni 2015.
Dari jumlah tersebut, tanaman padi yang puso biasanya berada di angka 25 ribu hektare setiap tahunnya. Oleh sebab itu sejak Januari lalu, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi agar angka puso bisa berkurang hingga 10 ribu hektare. "Diantaranya dengan membangun saluran tersier serta pembagian 40 ribu unit alsinten," kata Amran.
Selain itu pihaknya pun menambahkan bantuan 20 ribu unit pompa air, untuk mengurangi angka puso di areal pertanian di tanah air. Saat ini, lanjut Amran, belum ada areal tanaman padi yang puso. "Baru terancam kekeringan," katanya.
Untuk jangka pendek, kekeringan bisa ditangani dengan pembagian pompa air. Namun untuk jangka panjang, akan dilakukan pembuatan 1.000 embung di setiap daerah sehingga diharapkan persediaan air untuk areal pertanian bisa mencukupi.
Ihwal areal yang hingga kini belum bisa ditanam padi, menurut Amran, lahan tersebut bisa ditanami jagung. "Tapi yang pasti pada Oktober hingga Maret areal tanam kita bertambah hingga 400 ribu hektare," katanya. Amran mengklaim jika penambahan areal ini besar, sehingga ia pun menjamin adanya areal sawah yang belum tertanam akibat ketiadaan air tidak akan menggangu produktivitas.
Sementara itu Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi mengungkapkan jika saat ini areal tanaman padi di Kabupaten Cirebon yang terancam kekeringan tercatat seluas 3.232 hektare. "Tersebar di berbagai kecamatan," katanya. Diantaranya Kecamatan Gegesik, Kaliwedi, Ciwaringin, Klangenan, Gemol, Babakan, Losari dan Sedong. Sedangkan areal tanaman padi yang sudah puso seluas 90 hektar.
Sunjaya berharap adanya upaya jangka panjang untuk mengatasi kekeringan. Diantaranya bantuan dari pemerintah untuk membangun waduk Cipanundan serta normalisasi Sungai Kalimalang yang bisa mengairi hingga 5 ribu hektare sawah.
IVANSYAH