TEMPO.CO, MEDAN --- Pesawat Hercules yang jatuh di Jalan Raya Medan, Kabupaten Karo, kilometer 10,5, menabrak dua unit rumah toko dan satu kompleks pusat pijat tradisonal Karo bernama BS Oukup. Sebelum jatuh, saksi mata mengatakan terdengar bunyi raungan keras Hercules.
"Saya melihat pesawat terbang rendah karena suara mesin yang keras. Tak lama, pesawat oleng dan menukik," kata Marni, pemilik warung nasi di depan lokasi jatuhnya pesawat, kepada Tempo, Selasa, 30 Juni 2015.
Marni menuturkan, terdengar suara keras seperti hantaman benda di atas langit sebelum Hercules terjerembap ke tanah. "Saya sempat melihat kepulan asap sebelum pesawat jatuh dan terbakar. Sekitar 200 meter dari lokasi pesawat jatuh, sebuah tower radio komunikasi milik sekolah Bethany dihantam pesawat itu," ujar Marni lagi.
Setalah Hercules jatuh, ujar Marni, polisi dari Satuan Sabhara yang berjarak sekitar 150 meter dari lokasi pesawat jatuh datang. "Sekitar 30 menit setelah Hercules jatuh dan terbakar, polisi datang," ujar Marni. Namun, dia tak mendengar suara jeritan penumpang Hercules nahas itu. "Kejadiannya begitu cepat. Saya tidak mendengar suara teriakan. Saya yakin semua penumpang tewas seketika."
Dari pantauan Tempo di sekolah Bethany, persis di Simpang Perumnas Simalingkar, satu tower komunikasi patah di atas atap gedung bertingkat milik Bethany. Bismar Sembiring, Kepala Lingkungan V, Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Tuntungan, tempat lokasi Hercules jatuh, membenarkan penyebab Hercules jatuh. "Sebelum menukik dan jatuh, pesawat menabrak tower komunikasi milik Sekolah Bethany," kata dia.
Pantauan Tempo hingga Selasa malam, 30 Juni 2015, ratusan personel Angkatan Udara, Darat, Laut, dan polisi dibantu Badan SAR Nasional berusaha mengevakuasi bangkai pesawat. Selain menewaskan seluruh penumpang dan kru, dikabarkan 5 pegawai pusat pijat Oukup tewas tertimpa pesawat.
SAHAT SIMATUPANG