Bagi Rusdi, multikulturalisme sudah ditanamkan keluarganya sejak kecil. Haji Syakur Nawawi, ayahnya, adalah seorang keturunan pengrajin batik ternama di kota pesisir, Pekalongan, Jawa Tengah. Begitu juga dengan ibunya, Hajah Soffah Syakur. Batik buatan Haji Syakur merambah ke beberapa kota di Tanah Air. Juga diekspor ke luar negeri, seperti Kota York, Inggris, Jepang, Singapura, dan Malaysia.
Sejak kecil, Rusdi bergaul dengan kawan-kawannya dari keturunan Arab, Cina, Jawa pesisir, dan pendatang (priayi). Dia juga senang mendengarkan musik, berkelana, dan rajin belajar bahasa Inggris untuk mendukung kegiatan bisnis orang tuanya dengan menerjemahkan surat-surat korespondensi dengan mitra di luar negeri.
Nilai-nilai dalam keluarga itu makin diasah ketika dia menjadi anggota pramuka siaga, penggalang, dan penegak di Pekalongan. Keanggotaan pada Gerakan Pramuka tetap diteruskan ketika kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Bandung. Dia mewakili Indonesia mengikuti Jambore Pramuka Sedunia dan Rover Moot.
Sejak 2003, Rusdi menjabat Andalan (pengurus) Gerakan Pramuka dan dipercaya menjadi Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Hubungan Luar Negeri periode 2013-2018. Ketika menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Yunani, Rusdi ikut berkemah bersama Kontingen Indonesia pada Jambore Dunia Pramuka 2011 di Swedia.
UNTUNG WIDYANTO
Baca juga:
Eksklusif, Suap Obat: Dokter Ditawari Pergi Haji hingga PSK
Digertak Yusril Soal Sampah, Begini Reaksi Kubu Ahok