TEMPO.CO , Bandung: Mayoritas daerah di Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau. “Di Jawa Barat ada 27 kabupaten/kota, tidak sama awal musim kemaraunya," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman saat dihubungi Tempo, Senin, 29 Juni 2015.
Menurut ia, yang paling awal Pantura. Sementara di daerah seperti Garut hujan masih turun hujan. Wilayah Pantura berpotensi mengalami dampak kekeringan paling buruk dibanding wilayah lainnya di Jawa Barat karena musim kemaraunya lebih lama.
“Seperti Indramayu, Cirebon, Karawang, serta Subang daerah dengan awal kemarau lebih cepat dan berakhir lebih lambat,” kata Budiman.
Menurut Budiman, pihaknya meminta BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkinan bencana akibat kemarau berkepanjangan. “Disebut siaga itu kalau sudah kekurangan air baku dan air bersih.”
“Kalau sudah merasa kekurangan air baku dan air bersih, harus melakukan siaga darurat kekeringan yang ditandatangani oleh bupati/wallikotanya," ucapnya.
Budiman mengatakan, hingga saat ini belum ada daerah yang melaporkan kekurangan air baku dan air bersih untuk kebutuhan warganya.”Sejauh ini kebutuhan air baku masih bisa tertangani, walaupun demikian kita tetap siaga,” kata dia.
Menurut Budiman, BPBD Jawa Barat menyiapkan fasilitas untuk membantu pengadaan air baku bagi daerah yang meminta. Namanya darurat kekeringan itu harus secepatnya ditangani.
"Kalau kekurangan, ktia drop air bersih. Kalau di situ ada sumber air kita bantu alirkan ke permukiman warga lewat saluran air,” kata Budiman.
Budiman mengingatkan sejumlah bencana yang berpotensi terjadi di musim kemarau. Selain masalah air baku dan air bersih, juga ancaman kebakaran di permukiman padat serta wilayah hutan. Khusus kebakaran hutan, wilayah yang berpotensi diantaranya di Gunung Ciremai di wilayah Kuningan hingga Majalengka, serta Gunung Papandayan dan Guntur di Garut.
Menurut Budiman, pihaknya masih menunggu informasi terkini BMKG soal perkembangan potensi kemarau di wilayah Jawa Barat. “Informasi awal yang kami terima, kemarau bisa terjadi hingga lima bulan ke depan, sampai November 2015,” kata dia.
Dalam situsnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas 1 Darmaga Bogor mengumumkan hasil pemantauannya yang menyebutkan wilayah utara Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau. Sementara Jawa Barat bagian selatan masih hujan kecuali Bandung, serta Ciamis yang sudah memasuki musim kemarau.
AHMAD FIKRI