Melalui kuasa hukumnya, Dion Pongkor, Margriet membeberkan bahwa pembunuhan berlangsung sekitar pukul 13.00 Wita. Saat itu Margriet berada di dalam kamar. Margriet sedang menonton televisi dan akan menyantap mi.
Sebelumnya, Margriet melihat Angeline sedang merogoh tasnya. Saat ditanya oleh Margriet, Angeline menjawab sedang mencari pensil karena Agustinus Tai ingin meminjam. Setelah itu Margriet tidak pernah lagi menjumpai Angeline.
Beberapa saat setelah kejadian itu, Margriet memanggil-manggil Angeline karena terjadi keributan di kandang ayam. Margriet meminta Angeline untuk memeriksa kandang ayam.
“Agus mendengar Margriet memanggil Angeline. Kemudian dia buru-buru mengambil seprai untuk menutupi mayat Angeline dan diletakkan di lemari,” ucapnya. Sekitar setengah jam ditunggu Angeline tidak muncul, Margriet ke luar kamar dan bertanya kepada Agus.
Saat itu Agus sudah berdiri di depan kamarnya sendiri. Agus menjawab, setelah memberikan pensil kepadanya, Angeline sudah kembali. “Agus menjawab tidak tahu Angeline pergi ke mana,” ucap Dion menirukan keterangan kliennya.
Karena tidak menemukan Angeline, Margriet mencari ke rumah tetangganya. Baik ke tetangga kanan, kiri, penjual nasi campur, maupun Kepala Lingkungan Kebonkuri. Saat itu Margriet terus melakukan pencarian hingga larut malam, kemudian melaporkan kehilangan ke Kepolisian Daerah Bali.
“Setelah sepi, Agus mengubur mayat Angeline pukul 20.00 Wita," kata Dion. "Jadi tidak benar kalau pukul 19.00 Wita Margriet tidur, karena dia mencari Angeline sampai larut."
Keterangan inilah yang menurut Ipung tidak masuk akal. Bagi Ipung, koherensi antara kronologi pada selebaran dengan kronologi yang disampaikan dalam keterangan Margriet kepada polisi sudah berbeda jauh. “Dari mana Angeline itu bisa keluar dan bermain di halaman rumah karena pagarnya dikunci?” tutur Ipung.
AVIT HIDAYAT