TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan bahwa partainya membuka pintu jika Presiden Joko Widodo mengajak bergabung dalam koalisi. Menurut Ruhut sejak awal Partai Demokrat mendukung upaya pembangunan pemerintah Jokowi.
"Kami persilakan Pak Jokowi mengambil kader terbaik (Demokrat) kami," kata Ruhut ketika dihubungi Tempo, Minggu 28 Juni 2015. Menurut Ruhut partai berlambang mercy itu tidak akan menuntut jumlah kursi menteri kepada Presiden. Sebab hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Ruhut mengklaim sampai saat ini komunikasi antara Partai Demokrat dengan Presiden Jokowi terjalin baik. "Buktinya Pak Jokowi datang saat Kongres kami di Surabaya beberapa waktu lalu," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah membuka peluang partai politik dari koalisi non pemerintah bergabung dalam Kabinet Kerja. Menurut dia, hal itu diperlukan demi menjaga stabilitas politik nasional.
"Presiden perlu pertimbangkan dukungan dari partai politik lain di luar Koalisi Indonesia Hebat agar dukungan signifikan dan stabilitas politik dapat terjaga," kata Ahmad di DPP PDIP, Jakarta, Senin, 28 Juni 2015.
Menurut dia, dengan bergabungnya partai lain dalam kabinet, maka proses politik di parlemen akan memudahkan pemerintahan Jokowi. Apalagi, saat ini jumlah kursi partai pengusung Jokowi dan JK di Dewan Perwakilan Rakyat tak mencapai angka ideal yaitu 50 persen plus satu. Belum lagi posisi PDIP yang tak memiliki satupun kursi pimpinan komisi di lembaga legislatif itu.
INDRA WIJAYA