TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golongan Karya hasil Musyawarah Nasional Bali, Aburizal Bakrie, tak mau mempersoalkan pembatalan rencana pemerintah menambah jumlah dana partai politik.
"Tidak ada masalah, susah-susah amat. Parpol cari dana sendiri-sendiri," kata Aburizal dengan santai kepada wartawan di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Perindo, Jakarta, Sabtu, 27 Juni 2015.
Baca Juga:
Jika dana parpol jadi ditambah pun, Aburizal tak yakin tambahannya bakal berjumlah besar. Sebab, pemerintah pasti punya keterbatasan soal penggunaan anggaran.
Menurut Ical--sapaan Aburizal, untuk mendanai sebuah partai politik membutuhkan duit yang tak sedikit. Duit tersebut sebagian besar diperlukan untuk membayar gaji pegawai dan operasional kantor. "Ada juga buat bayar pertemuan-pertemuan, transportasi kalau keluar kota," ucap Ical.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan tak akan membahas lagi usulan kenaikan dana bantuan partai politik dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan Kementerian Keuangan. Sebab, tidak semua pihak setuju usulan tersebut.
"Ada parpol yang tidak mau bantuan pemerintah, ada anggota DPR yang tidak mau, KPK juga keberatan," tutur Tjahjo melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Tjahjo mengusulkan penambahan dana parpol hingga 20 kali lipat. Menurut Tjahjo, selama ini, banyak terjadi korupsi oleh anggota sebuah partai politik karena dana parpol yang sedikit. Adapun draf usulannya telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
INDRA WIJAYA