TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengatakan kasus dugaan korupsi Payment Gateway yang melibatkan Denny Indrayana, mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, hampir rampung. Saat ini Bareskrim sedang menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan.
"Tinggal menunggu hasil resmi, berapa kerugian negara," kata dia di Bareskrim, Kamis, 25 Juni 2015.
Bareskrim juga telah memeriksa Direktur Utama PT Tempo Intimedia Tbk Bambang Harymurti pada Rabu siang, 24 Juni 2015. Ia dimintai keterangan sebagai saksi karena pernyataannya yang membenarkan langkah Denny. "Sejauh mana beliau dapatkan informasi kebenaran itu, kami ingin menggali itu saja. Bisa saja meringankan Pak Denny," ujar mantan Kepala Polda Gorontalo itu.
Meski demikian, keterangan Bambang tidak semata-mata dapat meringankan kasus Denny. Bisa saja, kata Waseso, keterangan Bambang justru menambah temuan baru. Sejauh ini, Bareskrim belum menetapkan tersangka lagi dalam kasus Payment Gateway. Sejumlah vendor yang mendukung program tersebut juga akan diperiksa lebih lanjut.
"Belum tahu, lihat perkembangan," kata Waseso saat ditanya apakah vendor juga berpotensi sebagai tersangka. "Yang kelas vendor juga tidak mungkin kami lepas begitu saja."
Selain Payment Gateway, Denny juga terlibat dalam lima kasus lainnya. Di antaranya terdiri atas tindak pidana korupsi dan khusus. Salah satunya terkait perjalanan ganda selama menjabat sebagai Wakil Menkumham. Namun Waseso menolak menyebut perkembangan lima kasus itu. "Masih jalan terus lah," ujarnya.
Denny ditetapkan tersangka kasus dugaan korupsi dari sistem Payment Gateway. Kerugian negara yang sempat disebut-sebut mencapai Rp 32 miliar. Denny juga diduga menyalahgunakan wewenang lantaran mengabaikan Peraturan Menteri Keuangan, kala itu.
DEWI SUCI RAHAYU