Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kemungkinan Cara Penularan MERS

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Seorang anak kaum marjinal bantaran rel mengikuti pesantren kilat di Rumah Tawon, Tangerang, Banten, 25 Juni 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Seorang anak kaum marjinal bantaran rel mengikuti pesantren kilat di Rumah Tawon, Tangerang, Banten, 25 Juni 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) belum mengeluarkan travel warning atau larangan bepergian ke negara-negara yang terjangkit wabah Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV), seperti jazirah Arab dan Korea Selatan. WHO juga tidak memberlakukan pembatasan perdagangan ke negara-negara tersebut.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh menyatakan alasan WHO tak mengeluarkan travel warning adalah terkait pola penularan MERS. "WHO masih percaya diri bahwa MERS menyebar melalui penularan terbatas," kata Subuh di Salemba, Kamis, 25 Juni 2015.

MERS, menurut Subuh, tidak menular melalui interaksi antar manusia di komunitas. Penularan MERS justru terjadi pada tempat-tempat tertentu seperti fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani pasien positif MERS. "Ini termasuk sifat yang menguntungkan," ucap Subuh.

Berkat sifat penularan terbatas itu, langkah antisipasi MERS dapat difokuskan pada fasilitas tertentu. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah setiap petugas yang berada di area fasilitas kesehatan yang telah tertular wajib mengenakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker.

Subuh menjelaskan bahwa kemungkinan penularan MERS dapat terjadi secara langsung dan tak langsung. Secara langsung adalah melalui droplet atau percikan dahak saat pasien positif MERS batuk atau bersin. "Jarak maksimal percikan adalah 1 meter," kata Subuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, MERS juga diduga dapat menular secara tak langsung yakni melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi virus.

Sebelumnya, WHO telah mengeluarkan wake up call agar negara-negara siaga mengantisipasi MERS. Walau demikian, penyakit ini masih belum digolongkan sebagai Public Health of International Concern (PHEIC) atau belum terjadi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD).

MERS pertama kali merebak di Arab Saudi pada September 2012 lalu. Virus ini kemudian menyebar ke negara-negara Arab lainnya. Hingga saat ini, total ada 27 negara yang telah terjangkit MERS. Korea Selatan adalah negara dengan temuan jumlah kasus terbesar di luar jazirah Arab. Thailand menjadi negara terakhir yang masuk daftar setelah ditemukan seorang pasien positif MERS asal Oman pekan lalu.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

37 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

58 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.