TEMPO.CO, Jombang - Badan Penanggulangan Bencana (BPB) di sejumlah daerah di Jawa Timur mulai disibukkan oleh dampak musim kemarau tahun ini. Mereka mulai menyiapkan dan menyalurkan bantuan air bersih ke beberapa wilayah yang sudah mengalami kekeringan.
Ini seperti yang terjadi Kabupaten Jombang. “Kami sudah tiga kali mengirim air bersih di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jombang Nur Huda, Kamis, 25 Juni 2015.
Bantuan air bersih tersebut dikirim secara berkala tiap 2-3 hari sekali dengan truk tanki berisi 5.000-6.000 liter air. Air tersebut digunakan untuk keperluan minum dan memasak. Sebab sumber mata air di dusun setempat sudah jauh berkurang akibat musim kemarau. “Air tersebut dibutuhkan untuk 43 kepala keluarga atau 124 jiwa di dusun setempat,” katanya.
Huda menambahkan bahwa di Jombang setidaknya ada 31 dusun yang berada di 19 desa dan enam kecamatan yang berpotensi kekeringan. “Prediksi BMKG bahwa tahun ini lebih kering dibanding tahun lalu,” katanya.
Di Kabupaten Malang, BPBS setempat juga telah siap mendistribusikan air bersih untuk warga di delapan kecamatan yang diprediksi akan mengalami kekeringan di musim kemarau tahun ini. Masa tanggap darurat kekeringan bahkan sudah dipatok dari Juli sampai September.
"Kami sudah petakan lokasi-lokasi yang rawan mengalami krisis air bersih selama musim kemarau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang E.K. Hafi Lutfi.
Dalam dua tahun terakhir, jumlah kecamatan yang paling sering mengalami kekeringan sampai kesulitan mendapatkan air bersih disebutkannya cenderung meningkat. Pada 2013 ada empat kecamatan yang kekeringan. Setahun kemudian ada 12 desa dalam tujuh kecamatan yang kekeringan dan harus dipasok air bersih karena sumber-sumber air mengering.
Sedangkan tahun ini diprediksi ada delapan kecamatan dan mayoritas di wilayah selatan Malang yang bermedan berat dan berbukit-bukit. Delapan kecamatan itu adalah Sumbermanjing Wetan, Bantur, Donomulyo, Gedangan, Pagak, Tirtoyudo, Kalipare, dan Singosari.
Sementara itu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan 300 unit pompa air untuk disalurkan ke sejumlah desa di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sekitar 10 ribu hektare lahan pertanian di Bojonegoro memang berpotensi kekeringan pada kemarau tahun ini. Mereka terutama kawasan yang berjauhan dari Sungai Bengawan Solo.
Bantuan 300 unit pompa air diberikan Menteri Andi Amran Sulaiman, pada acara kunjungan kerja di Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Rabu 24 Juni 2015.
”Lahan pertanian di Bojonegoro, cukup potensial,” ujarnya saat itu. .
ISHOMUDDIN | ABDI PURMONO | SUJATMIKO