Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasien Anak di RS Sulianti Saroso Negatif MERS  

image-gnews
Seorang petugas melakukan pengecekan kesehatan pada pasien yang terjangkit virus MERS di ruang isolasi di Seoul Medical Center, Korea Selatan, 10 Juni 2015. Yun Dong-jin/Yonhap via AP
Seorang petugas melakukan pengecekan kesehatan pada pasien yang terjangkit virus MERS di ruang isolasi di Seoul Medical Center, Korea Selatan, 10 Juni 2015. Yun Dong-jin/Yonhap via AP
Iklan

TEMPO.COJakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Mohammad Subuh menyatakan hasil uji laboratorium pasien di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso yang diduga terjangkit Middle East respiratory syndrome corona virus (MERS CoV) telah keluar. "Hasilnya negatif," kata Subuh saat dihubungi Tempo, Rabu, 24 Juni 2015.

Hasil lab tersebut, ujar Subuh, baru keluar Rabu, 24 Juni 2015, atau dua hari setelah pasien datang ke RS Sulianti Saroso pada 22 Juni lalu.

Menurut Subuh, kasus kali ini juga tidak termasuk kriteria suspect, karena gejala penyakit baru muncul pada hari ke-15 setelah pasien kembali dari Korea Selatan. "Seharusnya maksimal 14 hari," ucapnya. Walau begitu, pemeriksaan laboratorium tetap dilakukan untuk memastikan.

Pasien terduga MERS itu, tutur Subuh, adalah anak laki-laki berusia 2 tahun, warga Teluk Gong, Jakarta. Anak tersebut baru kembali dari Korea Selatan pada 6 Juni 2015.

Subuh membenarkan bahwa MERS biasanya menyerang mereka yang telah berusia di atas 40 tahun. Data pemerintah Arab Saudi menyatakan umur rata-rata pasien MERS tahun ini menjadi semakin muda, yakni 49 tahun. "Sebelumnya 55 tahun pada 2014."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski banyak menyerang orang dewasa, Subuh mengingatkan bahwa anak-anak juga dapat tertular. Cara pencegahan penyakit ini adalah rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

MERS mulai merebak di jazirah Arab pada 2012. Sejak virus ini mewabah, lebih dari 1.200 orang dilaporkan terserang penyakit ini. Sebanyak 450 di antaranya meninggal dunia.

Virus MERS kembali membuat dunia waspada setelah masuk ke Korea Selatan. Thailand juga telah melaporkan satu temuan kasus MERS pada akhir pekan lalu.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

56 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?


Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Pelatih Prancis Didier Deschamps. REUTERS
Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.


Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Piala Dunia 2022. (Reuters/Wikipedia)
Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.


Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Sejumlah suporter timnas Inggris berkumpul bersama di Doha, Qatar, 11 November 2022. Aksi para suporter ini untuk mendukung timnas Inggris yang akan bertanding dalam laga Piala Dunia 2022 nanti. REUTERS/John Sibley
Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.


18 Terduga Kasus Hepatitis Akut Tersebar di Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan

16 Mei 2022

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
18 Terduga Kasus Hepatitis Akut Tersebar di Sumatera, Jawa Timur, dan Kalimantan

Tujuh dari 18 pasien yang diduga mengalami hepatitis akut ini meninggal.


NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

Ilustrasi virus corona. Sumber: wikipedia.org
NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.


Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.


Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Pasien virus Corona dirawat di satu rumah sakit di Teheran, Iran pada 1 Maret 2020. [WASHINGTON TIMES]
Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.


Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.