TEMPO.CO, Denpasar - Warga Lingkungan Kebonruki, Kelurahan Kesiman, Denpasar, berencana menyelenggarakan upacara Pancekluk untuk menetralkan arwah Angeline dari gangguan hawa negatif. “Warga tidak resah, tapi waswas karena terjadi pembunuhan,” kata Kepala Lingkungan Kebonkuri Ketut Sutapa kepada Tempo, Selasa malam, 23 Juni 2015.
Menurut Sutapa, selama ini, sesuai dengan adat Bali, jika terjadi pembunuhan, warga diwajibkan untuk melakukan bersih-bersih. Apalagi Angeline dibunuh di dalam pekarangan rumah yang juga milik ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe.
“Kami ingin mendoakan roh (Angeline) agar tidak tercampur dengan aura negatif,” ujarnya. Karena itu, kata Sutapa, perlu dilakukan upacara Pancekluk.
Baca juga:
ANGELINE DIBUNUH: Tersangka Agus Jujur, Ini 3 Peran Margriet
ANGELINE DIBUNUH: Kisah Polisi Terkecoh Dukun Selandia Baru
Upacara ini adalah upacara terbesar setelah upacara Macaru Panca Saka. Tujuannya untuk mengantarkan Angeline bersanding di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga:
Dalam undang-undang desa Kesiman juga telah diatur hal tersebut. Pihak kelurahan wajib melakukan upacara besar jika terjadi malapetaka ataupun pembunuhan di kawasan itu. “Kita akan koordinasi dengan wali kota untuk menyelenggarakan ini,” tutur Sutapa.
Untuk membuat upacara tersebut, kata dia, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menurut Sutapa, untuk mengundang wali kota hingga warga dari sejumlah kelurahan di sekitar Kesiman, dibutuhkan anggaran Rp 50-100 juta.
Sutapa belum mengetahui kapan upacara itu akan dilaksanakan karena menunggu upacara Galungan di Bali. Meski demikian, sejauh ini telah dilakukan berbagai upaya untuk menetralkan arwah Angeline dari gangguan hawa negatif.
Berita Menarik:
Foto Planet Mars: Tampak Piramida & Wajah, Ada Kehidupan?
Main Ponsel Sambil Jalan Itu Bahaya, Si Cantik Ini Kena Sial
Dalam kepercayaan masyarakat Bali, mereka telah mengantarkan arwah Angeline ke tempat yang lebih layak. Bahkan, dalam upacara Macaru Panca Saka yang dilakukan pada 16 Juni 2015, Sutapa mengaku telah membawa arwah Angeline dari lubang penemuan jenazah ke tempat yang lebih baik di sisi Tuhan.
“Artinya, karena pembunuhan tidak dibenarkan, makanya kita dari desa terus melakukan upacara pembersihan,” ucapnya. Menurut kepercayaan adat, tragedi pembunuhan Angeline menjadi pukulan berat bagi warganya.
AVIT HIDAYAT
Berita Baru:
Renggut Keperjakaan Siswa, Kepala Sekolah Wanita Dihukum
Penggal Hitler yang Bangkit dari Kubur, Pria Ini Diadili