TEMPO.CO, Surabaya - Daniel Christian Yunanto bekerja keras untuk merancang kursi roda elektrik dengan sistem kendali versinya sendiri. Hasilnya memang cukup memuaskan karena rangkaian listrik serta model GPS dan GSM yang dibuat Daniel memungkinkan orang tua pikun pengguna kursi roda yang tiba-tiba saja tersesat bisa segera diketahui keberadaannya.
Namun kerja keras saja tidak cukup. Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Universitas Kristen Petra, Surabaya, ini mengaku harus mengeluarkan biaya hingga Rp 17 juta untuk menciptakan kursi roda yang dijadikannya sebagai tugas akhir di kampusnya itu. “Harga kursi rodanya saja Rp 11,5 juta,” kata Daniel pada Jumat, 19 Juni 2015.
Menurut Daniel, dia juga harus mengeluarkan ongkos untuk membeli yang terdiri atas baterai aki, joystick PlayStation, kabel, dinamo, dan sejumlah komponen lain. “Sekali bikin belum tentu jadi. Butuh kesabaran yang tinggi.”
Daniel mengaku orang tuanya terkejut ketika mengetahui biaya tugas akhir itu sangat besar. “Takut kalau aku akhirnya tidak bisa buat dan gagal,” katanya sambil tertawa.
Namun Daniel bisa meyakinkan orang tuanya, dan terbukti, dia dinilai mampu menyelesaikan tugas akhir dengan baik. Kursi rodanya itu terselip di antara 20 karya tugas akhir yang dipamerkan di kampusnya pada Senin, 15 Juni lalu.
Penanggung jawab pameran yang juga dosen pembimbing, Petrus Santoso, menilai pengorbanan Daniel berbuah manis. “Layak dengan apa yang dihasilkan oleh Daniel,” katanya. Petrus berharap Daniel dan mahasiswa lainnya dapat mengembangkan karya masing-masing hingga pada akhirnya bisa diterima masyarakat dan dijual di pasaran.
DOMINIKUS