TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi Muktamar Surabaya Romahurmuziiy membenarkan akan adanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan para ketua umum partai koalisi pemerintah. Pertemuan itu, kata dia, membahas perombakan menteri Kabinet Kerja.
"Jadwalnya pekan depan, semuanya akan berkumupul membahas adanya perombakan kabinet," kata Romi, sapaan Romahurmuziiy di Kantor Partai NasDem, Sabtu, 20 Juni 2015. "Ini memang dari evaluasi kinerja kabinet yang sebelumnya sudah dilalukan oleh Presiden."
Romi enggan menyebut di mana lokasi pertemuan itu dilakukan. Menurut dia, biasanya pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan seluruh ketua umum partai koalisi pemerintah dilakukan tertutup.
Dia mengatakan kalau pun reshuffle dilakukan, menteri yang berasal dari partai politik tidak harus dikurangi dan diganti dengan akademisi. "Kalau pun itu dilakukan, saya kira akan menjadi blunder karena dalam suasana di mana tantangan eksternal begitu kuat, yang dibutuhkan hari ini justru adalah kekompakan seluruh partai politik menopang keberlangsungan pemerintahan," ujarnya.
Menurut Romi, komposisi menteri yang berasal dari kalangan partai politik sudah cukup baik. Dia meminta kepada Presiden tak kurangi jatah menteri dari parpol apabila ada reshuffle. Musababnya, bisa berdampak tidak seimbang di Dewan Perwakilan Rakyat.
Perombakan kabinet oleh Presiden Joko Widodo diperkirakan akan dilakukan dalam waktu dekat. Pekan lalu, Jokowi memerintahkan kepada seluruh menterinya untuk membuat laporan pencapaian kinerja selama enam bulan terakhir serta rencana kerja untuk enam bulan ke depan. Setelah menerima laporan tersebut, dua hari lalu, Jokowi akan merujuknya sebagai bahan evaluasi dalam mengukur kinerja para pembantunya.
Bukan hanya rapor tersebut yang menjadi rujukan Jokowi. Dia pun menerima masukan dari Kantor Staf Presiden mengenai kemajuan program setiap kementerian. Atas dasar bahan pertimbangan tersebut, Jokowi mengaku sudah memiliki penilaian terhadap para menterinya.
REZA ADITYA