TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf belum tahu peredaran merica palsu sudah masuk ke wilayah Jawa Timur maupun Kabupaten Mojokerto. Anas mengaku sampai saat ini belum mendapatkan laporan dari kepolisian resor yang berada di kota dan kabupaten.
"Saya malah belum tahu itu. Malah baru tahu ini kalau ada merica palsu di Mojokerto," kata Anas kepada wartawan di Markas Besar Polda Jawa Timur, Jumat, 19 Juni 2015.
Menurut Anas, selama ini dia hanya mengetahui bahwa peredaran merica palsu tersebut ada di sekitar wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah serta belum masuk ke wilayah Jawa Timur. Anas membantah bahwa Provinsi Jawa Timur merupakan pasar dari bahan-bahan palsu seperti beras palsu, pupuk palsu, maupun merica palsu."Enggaklah itu, nanti cinta palsu lagi," kata Anas sambil bercanda dengan wartawan.
Jika memang terbukti ada merica palsu, Anas berjanji polisi akan segera memberikan tindakan dengan memprosesnya secara hukum. Sebab, peredaran merica palsu ini dapat meresahkan masyarakat umum.
Menjelang Ramadan, tim Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto menemukan merica palsu yang beredar di pasaran. Merica palsu itu ditemukan saat Disperindag menggelar inspeksi mendadak di Pasar Kecamatan Bangsal.
Kepala Seksi Metrologi dan Perlindungan Konsumen Disperdindag Kabupaten Mojokerto Ida Nuryati mengatakan ada dua jenis butiran merica diduga palsu yang ditemukan. “Pertama berukuran hampir sama dengan merica asli dan warnanya putih kehitaman. Sedangkan yang kedua berukuran lebih besar dengan warna putih kekuningan,” kata dia.
EDWIN FAJERIAL