Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PSK dan Pelanggan Prostitusi Online Tak Bisa Dijerat Pidana

image-gnews
Ilustrasi prostitusi online. asiaone.com
Ilustrasi prostitusi online. asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat tidak bisa menjerat pelanggan dan pekerja seks komersial alias PSK dalam bisnis prostitusi online. Musababnya, tidak ada ketentuan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut. Kepolisian hanya menetapkan sang mucikari, Azis alias Azizah alias Cizza, 25 tahun, sebagai tersangka tunggal.

"Kami tidak menemukan aturan yang dapat menjerat PSK atau pelanggan. Kalau ada, ya pasti dikenai," kata Kepala Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Gany Alamsyah, Jumat, 19 Juni 2015. Kepolisian tidak dapat memaksakan penetapan seseorang sebagai tersangka tanpa ada alat bukti dan dasar hukumnya.

Dalam bisnis prostitusi online yang berhasil diungkap di Makassar, Kepolisian menjerat tersangka dengan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang alias human trafficking. Gany mengatakan akibat perbuatannya, Azis terancam pidana penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 600 juta.

Penerapan pasal perdagangan orang, menurut Gany, dilakukan lantaran perbuatan Azis tidak ada bedanya dengan memperjualbelikan manusia. Tersangka telah melakukan perbuatan yang memenuhi unsur tindak pidana itu. Di antaranya adalah merekrut dan memberikan materi dengan tujuan mengeksploitasi para perempuan yang menjadi PSK-nya.

Gany mengaku penyidik tidak menerapkan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik lantaran tak ada unsur pornografi saat Azis menawarkan para PSK kepada pelanggan melalui media sosial. Mucikari itu sebatas mengirimkan foto wajah para perempuan itu ke pelanggan via Blackberry Messenger (BBM). "Bukan foto bugil yang dikirim, tapi foto wajah," tutur Gany.

Pengamat hukum dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kamri Ahmad mengatakan memang tidak ada aturan dalam perundang-undangan yang bisa menjerat PSK dan pelanggan dalam bisnis prostitusi. Yang bisa dijerat hanya germonya dengan pasal perdagangan orang. "Tentu kita semua banyak yang tidak setuju. Tapi PSK maupun pengguna jasa memang tak bisa dijerat karena tak ada aturannya," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kamri mengatakan PSK maupun pelanggan dalam bisnis prostitusi dapat berkelit hubungan intim yang dilakukan atas dasar suka sama suka. Sedangkan sang mucikari dapat dijerat karena merupakan orang yang menjual perempuan itu ke lelaki hidung belang.

Kamri mengatakan bisnis prostitusi online sebenarnya tak jauh berbeda dengan bisnis prostitusi konvensional. Keberadaan tempat prostitusi alias lokalisasi PSK, bila pemerintah dan kepolisian ingin adil, mestinya juga ditindak. "Perbedaan bisnis prostitusi itu, satunya melalui dunia maya dan satunya secara langsung diberi ruang dan tempat yang legal yang namanya lokalisasi," ucap dia.

Bisnis prostitusi online di Makassar terungkap di sebuah hotel di Jalan Pelita Raya, Makassar, Sabtu, 13 Juni. Kepolisian membongkarnya dengan melakukan penyamaran sebagai pelanggan. Usai mengamankan enam PSK jaringan Azis di hotel tersebut, Kepolisian berhasil mencokok Azis di kawasan wisata Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Minggu, 14 Juni.

Kepada polisi, Azis mengaku telah tiga tahun menjalankan bisnis prostitusi online. Ia mempunyai sekitar 100 PSK dengan tarif Rp 1,5-3 juta. PSK-nya berasal dari pelbagai latar belakang, mulai tamatan SMP sampai mahasiswi. Omzet bisnis itu paling tidak sebesar Rp 4,5 juta per hari.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

27 hari lalu

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.


Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

27 hari lalu

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.


KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

JL (30), tersangka muncikari prostitusi anak, di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa 10 Oktober 2023. ANTARA/Erlangga Bregas Prakoso
KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.


Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.


Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Ilustrasi prostitusi anak. shutterstock.com
Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.


Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.


Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini


Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap FEA alias Icha, 24 tahun diduga mucikari yang jual prostitusi anak di Jakarta Pusat. Dokumen. Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam


Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Ilustrasi prostitusi online. Pexels/Ron Lach
Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.


Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Sejumlah penghuni bukan pasangan suami-istri dijaring dalam penertiban personel gabungan terhadap indekos di Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa 19 September 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.