TEMPO.CO, Bojonegoro - Rambu lalu lintas di kawasan Bojonegoro, Jawa Timur, yakni pada jalur jalan penghubung dengan Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Nganjuk, banyak yang hilang. “Kami menduga kehilangan rambu lalu lintas itu, karena dicuri,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar, kepada Tempo, Kamis, 18 Juni 2015.
Menurut Iskandar, pada Maret 2015 diketahui sebanyak 60 rambu lalu lintas yang hilang. Dari jumlah itu, 40 di antaranya berada di jalur Watu Jago di Kecamatan Margomulyo. Selebihnya di kawasan Temayang dan Gondang, yakni sekitar Waduk Pacal.
Iskandar menyayangkan kasus pencurian rambu lalu lintas itu. Sebab rambu-rambu yang hilang berada di jalan yang melintasi kawasan hutan jati, berkelok-kelok, menanjak, dan menurun. Di antaranya di kawasan hutan Watu Jago, sekitar 67 kilometer dari Kota Bojonegoro, yang merupakan jalur penghubung antara Padangan, Bojonegoro, dan Kabupaten Ngawi.
Dia mengkhawatirkan hilangnya rambu lalu lintas menyulitkan para pengendara. “Rambu lalu lintas yang hilang terletak di lokasi yang sepi, karena jauh dari permukiman penduduk,” ujarnya.
Kehilangan rambu lalu lintas, kata Iskandar, juga terjadi pada 2014. Saat itu jumlahnya sebanyak 30 unit. Itu sebabnya Dinas Perhubungan Bojonegoro berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna menyelidiki kasus pencurian rambu lalu lintas.
Iskandar menjelaskan, sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, ancaman hukuman bagi pelaku pencurian rambu lalu lintas cukup tinggi. “Rambu lalu lintas merupakan fasilitas milik negara,” ucap dia.
Bahan-bahan yang digunakan membuat rambu lalu lintas, diakui Iskandar, cukup memancing para pelaku pencurian mengambilnya, yakni besi, aluminium, serta galvalum. Itu sebabnya Dinas Perhubungan Bojonegoro telah meminta bantuan pihak kecamatan dan desa ikut membantu mengawasi rambu lalu lintas.
Kepala Kepolisian Sektor Temayang Komisaris Yasimbang, mengatakan rambu lintas di wilayahnya masih ada. Namun harus dilakukan perbaikan. Ada di antaranya yang miring akibat salah pemasangannya. “Saya jamin rambu lintas di wilayah Temayang masih ada,” tuturnya saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Kamis, 18 Juni 2015.
SUJATMIKO