TEMPO.CO, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berjanji membiayai sekolah kakak dan adik Angeline: Inayatul Ma’manah, 10 tahun, dan Aisyahril Sahila, 2 tahun. “Kalau ingin kuliah, kami juga siap membiayai,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis, 18 Juni 2015.
Dua bocah itu dirawat keluarga mereka di Banyuwangi. Inayatul kini duduk di kelas II sekolah dasar di Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Anak sulung pasangan Hamidah-Achmad Rosyidi ini dirawat nenek dari pihak ayahnya. Sedangkan Aisyah diasuh Misyah, nenek dari pihak ibu di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi.
Azwar menuturkan Pemkab memiliki beberapa program beasiswa untuk pelajar, mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Menurut dia, Pemkab akan membuat peraturan bupati, sehingga dua bocah itu tetap bisa menerima beasiswa meski telah berganti kepala daerah.
Angeline, 8 tahun, ditemukan tewas dibunuh di pekarangan rumah ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe, di Sanur, Bali. Gadis cilik ini anak kedua Hamidah-Achmad Rosyidi. Kemiskinan yang membelit keluarganya membuat Hamidah merantau ke Bali sebagai pembantu rumah tangga pada usia 15 tahun. Adapun Angeline diadopsi ketika berumur 3 hari.
Yatimah, adik bungsu Hamidah, bersyukur karena Kabupaten Banyuwangi membiayai sekolah dua keponakannya. “Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya,” tuturnya. Hamidah sedang mengurus berbagai syarat administrasi kependudukan untuk keperluan sekolah Inayatul dan Aisyah, terutama akta kelahiran. "Anak-anak Hamidah tak punya akta,” ujar Yatimah.
IKA NINGTYAS