TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meminta pemerintah daerah mengidentifikasi daerah-daerah rawan bencana, khususnya tempat wisata. Penandaan lokasi rawan bencana ini penting karena pada hari raya Idul Fitri biasanya akan ada banyak wisatawan yang mengunjungi tempat wisata.
Menurut Sutopo, BNPB tidak mempunyai data khusus mengenai daerah wisata yang rawan bencana. "Identifikasi bisa dilakukan oleh dinas pariwisata bekerja sama dengan instansi terkait," ucap Sutopo, Kamis, 18 Juni 2015. Penandaan ini penting agar kejadian longsornya tebing kapur di kawasan wisata Pantai Sadranan, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak terulang.
Sutopo menuturkan ada banyak titik wisata di wilayah Pantai Selatan Jawa yang mempunyai tebing kapur serupa dengan Pantai Sadranan. Beberapa di antaranya di Pacitan dan Wonogiri.
Dengan karakter yang sama, ujar dia, bukan tidak mungkin kondisi tebing kapur di kawasan pantai itu juga rapuh. "Biasanya para wisatawan berteduh di bawah tebing ketika mengunjungi pantai."
Penandaan lokasi rawan bencana, tutur Sutopo, sangat penting untuk memberi kenyamanan bagi para wisatawan yang akan menghabiskan masa liburan nanti. "Petugas bisa memasang tanda peringatan atau tanda bahaya," katanya. Cara lain, menambah petugas pengawas. "Kita harus bisa belajar dari peristiwa di Pantai Sadranan."
Tiga wisatawan tewas akibat tertimbun tebing kapur yang longsor di kawasan wisata Pantai Sadranan pada Rabu sore kemarin. Sedangkan dua pengunjung lain berhasil diselamatkan dan mengalami kondisi luka-luka. Diperkirakan, longsor terjadi akibat kondisi tebing yang retak karena mengalami pelapukan.
ADITYA BUDIMAN