Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Ramadan, Muslim Asli Papua Gelar Ritual Bakar Batu

Editor

Kurniawan

image-gnews
Muslim asli Papua menyiapkan sejumlah batu yang akan dibakar dengan diletakkan di atas kayu dalam ritual `Bakar Batu ` di Jayapura, Papua, 17 Juni 2015. TEMPO/Cunding Levi
Muslim asli Papua menyiapkan sejumlah batu yang akan dibakar dengan diletakkan di atas kayu dalam ritual `Bakar Batu ` di Jayapura, Papua, 17 Juni 2015. TEMPO/Cunding Levi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Jayapura - Menjelang bulan puasa, komunitas muslim Papua yang bermukim di Kampung Mateor, Angkasa, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua selalu mengawalinya dengan acara Bakar Batu. Ini merupakan kegiatan memasak secara tradisional yang dilakukan suku-suku asli Papua yang berasal dari wilayah pegunungan tengah Papua.

Menurut Ketua Komunitas Muslim Papua di Kota Jayapura Hadiman Asso, 37 tahun, ritual Bakar Batu ini dilakukan untuk bersilaturahmi sebelum berpuasa 30 hari lamanya. "Di saat itu, kami umat muslim Papua bisa saling memaafkan dan memberikan ucapan selamat beribadah puasa antarkerabat dan keluarga. Sebab usai puasa, bisanya hanya saling memberikan ucapan selamat menjalankan ibadah puasa," katanya di sela-sela acara Bakar Batu, Rabu, 17 Juni 2015.

Acara ritual Bakar Batu ini merupakan cara memasak makanan dengan menggunakan batu. Sebelumnya, batu yang digunakan dipanasi lebih dulu dengan api, lalu digunakan sebagai pemanas bahan makanan yang akan dimasak. Sebelum makanan dimasak dengan batu, dibuat lubang kira-kira berdiameter setengah meter dengan kedalaman 50 sentimeter.

"Nah, di dalam lubang itu, urutan pertama ditaruh ilalang yang diatasnya diletakkan batu yang telah dipanasi. Ilalang itu berfungsi sebagai alas batu yang panas, di atas batu ini diletakkan bahan makanan yang akan dimasak, seperti sayur, ubi-ubian, atau daging maupun ayam yang sudah dibersihkan. Lalu bahan makanan ditutup lagi dengan daun-daunan atau ilalang kembali. Ini agar uap panas dari batu tak keluar. Lamanya memasak dengan bakar batu berkisar dua hingga tiga jam," kata Hadiman.

Menurut Hadiman, muslim asli Papua yang ada di wilayahnya ini sudah sejak tahun 1981 lalu. Komunitas muslim asli Papua ini kebanyakan dari Kampung Walesi di Kabupaten Jayawijaya yang hijrah ke Kota Jayapura. Rata-rata datang ke Kota Jayapura untuk bersekolah dan bekerja, baik sebagai pegawai negeri sipil maupun swasta. Juga ada yang melakukan aktifitas berkebun dan berdagang.

"Saat ini jumlah muslim Papua di Kota Jayapura berjumlah sekitar 600 orang atau sekitar 84 kepala keluarga. Namun yang menetap di Kampung Mateor ini ada sekitar 64 orang atau sekitar 24 kepala keluarga. Saat ini kami adalah keturunan generasi ketiga. Firdaus Asso, merupakan pemuda asal Kampung Walesi yang pertama hijrah ke Kota Jayapura. Untuk menghormatinya, kami memberikan nama mushola yang ada disini sesuai namanya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Hadiman, setiap harinya, usai sholat magrib anak-anak di Kampung Meteor ini juga selalu melakukan kegiatan mengaji hingga sebelum sholat isa. "Ada sekitar 20-an anak yang rajin mengaji di mushola ini," katanya. Mushola berukuran 15 x 20 meter ini sudah terlihat cukup modern. Tempat inilah yang menjadi salah satu tempat komunitas muslim asli Papua yang berada di Kota Jayapura untuk berkumpul.

Ketua Nahdatul Ulama Kota Jayapura, Haji Kahar Yelipele mengatakan, ritual Bakar Batu yang dilakukan ini telah ada sejak turun menurun di pegunungan tengah Papua. "Ini tradisi yang dilakukan orang-orang tua kami dulu. Acara Bakar Batu jaman dulu biasanya berisi dengan daging babi. Tapi karena kami pemeluk Islam, daging babi kami ganti dengan ayam atau daging kambing maupun daging sapi. Ini yang paling cocok untuk bakar batu bagi kami sebagai umat muslim di Papua," katanya, Rabu, 17 Juni 2015.

Kahar yang juga merupakan salah satu putra asli Papua ini mengatakan, acara Bakar Batu tak hanya dilakukan saat menjelang Bulan Ramadhan, tapi juga tiap 1 syawal. Acara Bakar Batu ini biasanya digelar di sekitar halaman musholah Firdaus Asso. Selain itu, pihaknya mengaku juga biasa mengundang umat nasrani asal pegunungan tengah Papua. "Perkembangan umat muslim asal pegunungan tengah di Papua secara keseluruhan cukup besar, seperti di Wamenan, Merauke, Asmat, Sorong, jumlahnya cukup besar," jelasnya.

CUNDING LEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

24 April 2017

Ilustrasi Ramadhan. Robertus Pudyanto/Getty Images
Muhammadiyah Jawa Timur Tetapkan 27 Mei Awal Ramadhan 2017

Warga Muhammadiyah dan umat Islam se-Indonesia, kata dia, akan memulai salat tarawih pada Jumat malam 26 Mei 2017 mendatang.


Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

11 April 2017

Plt gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek ketersediaan beras dan bahan pokok ke Food Station, Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, 4 April 2017. TEMPO/INGE KLARA
Gubernur DKI Sebut Ada Kelebihan Stok Pangan Menjelang Ramadan  

Gubernur DKI menjelaskan, pasokan beras, telor, minyak, daging, dan cabai aman menjelang Ramadan.


Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

16 Maret 2017

TEMPO/Fahmi Ali
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 2017 Jatuh pada 27 Mei  

Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1438 Hijriah/2017 Masehi jatuh pada 27 Mei.


Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

21 Juli 2016

TEMPO/Dasril Roszandi
Bulan Ramadan Dongkrak Pembiayaan FIF Hingga 20 Persen

Momentum Ramadan berhasil mendongkrak pembiayaan FIF Group Balikpapan, tercatat penyaluran pinjaman meningkat 20% dibanding.


Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

13 Juli 2016

Lomba membuat bungkus ketupat di Senggigi. TEMPO/Supriyantho Khafid
Masyarakat Lombok Gelar Lebaran Topat

Ini merupakan perayaan kultural masyarakat setempat.


Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

13 Juli 2016

Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Bolos Pasca-Lebaran, Ratusan Pegawai di Riau Kena Sanksi

Sebelum menjatuhkan sanksi tegas, Badan Kepegawaian Riau bakal melakukan verifikasi terlebih dulu.


Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

12 Juli 2016

Ratusan pemudik berjalan menuju gerbong Kereta Api (KA) Ekonomi Progo rute Yogyakarta - Jakarta di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, 10 Juli 2016. Arus balik pemudik pengguna jasa transportasi Kereta Api diperkirakan mencapai puncaknya pada 10 Juli karena aktivitas sejumlah perkantoran sudah mulai masuk pada esok hari. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Jumlah Penumpang Kereta Api Naik 5 Persen dari Lebaran 2015

Jumlah kursi mencakup kereta reguler, kereta tambahan, dan kereta yang disediakan dalam kondisi fluktuatif.


Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

11 Juli 2016

Kendaraan wisatawan antre memasuki gerbang Situ Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 8 Juli 2016. Sejak awal libur lebaran, destinasi wisata favorit ini telah dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Libur Lebaran Usai, Hotel di Bandung Perang Diskon

Hotel-hotel di Bandung tak terisi penuh selama libur lebaran tahun ini.


Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

11 Juli 2016

Menteri Perhubungan Ignasius Jonanmemantau arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Sabtu, 2 Juli 2016. Tempo/Bagus Prasetiyo
Macet di 'Brexit', Jonan: Hanya Orang Tolol yang Suruh Saya Mundur!  

Kementerian Perhubungan hanya menangani transportasi berbasis udara, laut, kereta api, serta angkutan umum jalan raya.


Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

11 Juli 2016

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Seusai Lebaran, Depok Bakal Dibanjiri Pendatang Baru

Depok menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke kota tersebut.