TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan jaksa yang ingin menjadi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi tak boleh lagi berpikir pragmatis. Dengan kata lain, tak lagi terbebani perkara jabatan.
"Saat menjaring komisioner ditekankan pada bibit, bobot, bebet. Kompetensi dan integritas mereka sangat penting," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung, Rabu, 17 Juni 2015.
Prasetyo menuturkan mencari jaksa yang pas untuk didorong menjadi pemimpin KPK bukan perkara mudah. Dia ingin faktor integritas dan kompetensi itu terpenuhi. Karena itu, ia tak mau terburu-buru menjaring jaksa yang akan diajukan sebagai calon pemimpin KPK.
"Saya belum bisa sebut nama saat ini. Terus terang, masuk ke KPK memerlukan ketulusan dan kesungguhan," ucap Prasetyo.
Prasetyo mengaku ingin ada perempuan dalam jajaran pimpinan KPK. Salah satu alasannya, untuk keseimbangan gender. Namun, kata dia, hal itu tak harus dipaksakan.
Baca Juga:
ISTMAN M.P.