TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti menyatakan yakin polisi mampu membongkar kasus mafia bola dan pengaturan skor di balik kekalahan tim nasional U-23 pada SEA Games ke-28 di Singapura pekan lalu. Menurutnya kepolisian telah memiliki pengalaman membantu Kepolisian Spanyol mengungkap pelaku pengaturan skor di Eropa. Polri bahkan berhasil menangkap pelaku yang lari ke Indonesia.
Badrodin juga berjanji akan melindungi masyarakat yang bersedia melaporkan kasus pengaturan skor pertandingan sepak bola ke polisi. "Silakan laporkan, kami akam melindungi," ujarnya.(baca: Sepak Bola Indonesia Diatur Mafia, Seperti Apa Praktek 15 Tahun Ini ?)
Dukungan terhadap pemberantasan mafia bola juga muncul dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia meminta kasus dugaan mafia bola itu harus diusut sampai tuntas dan pelaku dihukum. "Kalau ada yang salah ya hukum," katanya.(baca: Begini Asal Usul Terbongkarnya Pengaturan Skor Tim U-23 )
Sebelumnya, sejumlah pegiat antikorupsi menyatakan bahwa mereka menemukan bukti adanya pengaturan skor di balik kekalahan tim nasional U-23 melawan Thailan dan Vietnam di ajang SEA Games pekan lalu. "Kami akan buka rekaman antara bandar dan pengaturan skor pertandingan," kata Kepala Bidang Penanganan Kasus Lembaga Bantuan Hukum Jakarta M. Isnur.
Pada pertandingan semifinal SEA Games 2015 yang digelar Sabtu, 13 Juni 2015, timnas U-23 kalah 0-5 dari Thailand. Indonesia juga gagal meraih medali perunggu setelah kembali takluk dari Vietnam dengan skor serupa, 0-5, Senin, 15 Juni 2015.
DEWI SUCI R