TEMPO.CO, Medan - Debu hasil erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, sehari menjelang Ramadan 1436 Hijriah memenuhi Kota Medan yang berjarak sekitar 76 kilometer dari ibu kota Karo, Kabanjahe, Sumatera Utara. Debu juga menyiram kota di sekitar Medan yakni Lubuk Pakam, Deli Serdang, dan Kota Binjai.
Berdasarkan pantauan Tempo di sejumlah ruas jalan di Medan, mobil yang parkir di tempat terbuka diguyur debu putih halus yang berterbangan ditiup angin. Teras rumah warga Medan seperti terlihat di sepanjang Jalan Sisingamangaraja juga tertutup debu putih. "Dari tadi pagi sudah terlihat debunya. Debu ini mirip seperti debu letusan Sinabung tahun lalu yang juga sampai ke Medan," kata Eky, warga Jalan Sisingamangaraja, Medan, kepada Tempo, Rabu, 17 Juni 2015.
Debu vulkanis itu, menurut Eky, menyebabkan gatal di kulit dan perih sekitar kelopak mata." Apalagi tadi naik kereta (sepeda motor). Mata saya perih," ujar Eky. Dia terpaksa memakai masker melindungi pernapasan.
Kesempatan ini dimanfaatkan puluhan anak-anak di depan kampus Universitas Islam Sumatera Utara. Anak-anak membagikan masker untuk pengendara sepeda motor dengan imbalan seikhlasnya. "Kami beli masker di apotik dan jual di jalan ini. Terserah mau kasih berapa," kata Samsul, salah satu anak penjual masker.
Warga Tanjung Morawa, Deli Serdang, juga merasakan debu vulkanis Sinabung. Rocky, warga Jalan Besar Tanjung Morawa-Medan, menuturkan, tidak merasakan adanya debu Sinabung yang menempel di lantai teras rumahnya. Namun saat menyapu, dia baru sadar ada debu yang tak lazim. "Saya amati terlihat ada debu halus yang terbang ditiup angin. Saya baru sadar, itu debu gunung (Sinabung)," kata Rocky.
Baca Juga:
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, sejak dinaikkannya status Gunung Sinabung menjadi awas (level IV) pada Selasa, 2 Juni 2015, pukul 23.00 WIB, erupsi dan luncuran awan panas gunung tersebut masih berfluktuasi hingga kini.
Ditingkatkannya status awas disertai dengan bertambahnya area yang harus dikosongkan yaitu tujuh kilometer di sisi tenggara dan selatan dari puncak kawah Sinabung menyebabkan jumlah pengungsi juga terus bertambah.
Pada Senin malam, 15 Juni 2015, sebanyak 7.549 jiwa (1.986 kepala keluarga) warga Desa Jaraya, Kutatengah, Sigarang Garang, Mardingding, Kutagugung, dan Kutarayat dievakuasi oleh aparat BPBD Karo bersama TNI, Polri, dan relawan. Kondisi itu menyebabkan jumlah pengungsi saat ini menjadi 10.714 jiwa (2.882 kepala keluarga) yang tersebar di 10 pos penampungan.
SAHAT SIMATUPANG