TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api tetap akan digunakan sebagai venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. Namun, dia menegaskan hal itu dapat dilakukan bila sudah ada rekomendasi dari Litbang Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Kami sedang menunggu badan Litbang Kementerian PU untuk memeriksa secara teknis karena sampai saat ini belum ada pemeriksaan teknis. Baru ada indikasi penyimpangan. Gedung ini perlu diteliti apakah layak untuk dipakai sebagai venue pembukaan," ujar Ahmad Heryawan, saat menghadiri acara Penetapan Besline PB. PON XIX dan Peparnas XV di Gedung Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), Jalan Ir. H. Juanda, Bandung, Selasa, 16 Juni 2015.
Heryawan mengatakan dia akan segera mencari venue pengganti GBLA seandainya rekomendasi pemakaian stadion tersebut tidak dikeluarkan oleh Litbang Kementerian PU. Namun sampai saat ini pihaknya masih berusaha agar GBLA bisa digunakan dan belum menentukan stadion penggantinya.
"Nanti ceritanya kalau sudah tidak bisa digunakan, baru cari alternatif. Ayeuna mah tong waka (sekarang mah jangan dulu, Red)," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan.
GBLA terancam tidak bisa dipakai karena masalah hukum yang sedang berjalan saat ini. Stadion ini dinilai cacat konstruksi, sehingga tak layak digunakan. Selain itu, venue yang terancam gagal dipakai adalah Sport Hall Internasional Jabar Ciganitri
Wakil Ketua Harian PON XIX Jawa Barat Ahmad Hadidi untuk GBLA mengatakan dirinya menghargai proses hukum yang sedang berjalan. Namun dirinya mengaku telah menyiapkan beberapa venue sebagai pengganti bila akhirnya GBLA tidak bisa dipakai.
"Banyak, bisa pakai Stadion Jalak Harupat, bisa juga pakai yang di Bekasi yang kemarin bekas Orda tinggal kami sentuh-sentuh. Tetapi saat ini kami masih fokus buat GBLA," ujarnya.
PON XIX Jawa Barat akan digelar di 15 Kabupaten/Kota. Saat ini persiapan masih terus dikebut mengingat waktu pelaksanaan tinggal 430 hari lagi.
ROBBY DARMAWAN