TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menawarkan investor dari Amerika Serikat untuk menanamkan modalnya di proyek Kawasan Bandung Teknopolis. Namun saat ini perizinan kawasan tersebut masih diurus oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Tiga hingga empat bulan lagi para investor Amerika datang ke Bandung untuk membicarakan kelanjutan investasi," ujar Ridwan Kamil saat ditemui Tempo di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Selasa, 16 Juni 2015.
Investasi itu didapatkan dengan memperkenalkan Bandung Teknopolis di sejumlah perusahaan di Amerika. Bandung Teknopolis merupakan program kerja Pemerintah Kota Bandung tahun depan.
Namun saat ini Ridwan Kamil belum dapat menentukan waktu pelaksanaan proyek tersebut. Sebab, perizinan proyek itu masih dipertimbangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Saya tidak bisa menentukan, silakan tanya ke pemerintah provinsi," ujar dia.
Di lahan kawasan Gedebage seluas 800 hektare, Pemerintah Kota Bandung rencananya akan membangun pusat kota kedua. Menurut pantauan Tempo, pada desain yang dibuat oleh Ridwan Kamil, Pemkot Bandung rencananya mendirikan gedung-gedung pencakar langit di sana.
Tak hanya itu, ia pun akan membuat beberapa danau buatan untuk menampung air saat hujan datang. Sebab, lokasi tersebut dinilai rawan terjadi banjir.
Menurut kajian pakar lanologi Institut Teknologi Bandung Denny Zulkaidi pada 2006, kawasan tersebut merupakan daerah terendah Kota Bandung yang jika tidak diantisipasi akan menyebabkan banjir.
Selain membuat danau seluas 135 hektare, Denny mengusulkan Kota Bandung segera memperluas outlet buangan air yang terletak di sebelah selatan kawasan itu. Sebab, maraknya bangunan di Kawasan Bandung Utara mempengaruhi buangan air di kawasan tersebut.
PERSIANA GALIH