TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Bidang Ekonomi Yayasan Gerakan Melukis Harapan Rangga Ghalih Pradana mengatakan warga eks lokalisasi Dolly, dari eks muncikari hingga eks wanita tunasusila serta warga terdampak, membuka pesanan katering selama bulan suci Ramadan. Katering itu merupakan salah cara warga Dolly dalam berbenah dan bangkit atas kondisi ekonomi mereka kini.
"Jadi yang buat catering itu semuanya eks muncikari dan eks WTS atau PSK serta warga terdampak (penutupan lokalisasi Dolly)," kata Rangga kepada Tempo di Gang Dolly, Surabaya, Selasa, 16 Juni 2015.
Menurut Rangga, kondisi ekonomi warga Gang Dolly drastis melemah setelah penutupan lokalisasi terbesar di Asia itu. Namun kondisi tersebut tak menyurutkan mereka untuk selalu berbenah. Di antaranya dengan memanfaatkan momen bulan Ramadan untuk mengembangkan perekonomian mereka. "Membuka pesanan katering ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian mereka," ujar Rangga.
Warga eks lokalisasi Dolly menerima pesanan makanan takjil, seperti nasi bungkus, nasi kotak, dan kue Lebaran. Pada Ramadan ini, kata Rangga, ada beberapa paket, yaitu paket takjil dengan menu kurma, gorengan, putu ayu, kue lumpur, lumpia, puding, klepon, kue sus, tahu bakso, dan gabin isi. "Harganya relatif murah, mulai harga Rp 1.000 atau harga paket Rp 5.000 per tiga jajanan," tuturnya.
Selain itu, terdapat pula paket nasi bungkus atau kotak yang harganya dari Rp 6.000 hingga Rp 7.000 per bungkus. Ada pula paket kue Lebaran, yaitu kue cokelat, cokelat, dan putri salju dengan harga mulai Rp 30 ribu. Paket parcel isi empat stoples berharga Rp 115 ribu per boks. "Pemesanan katering bisa menghubungi Rangga (082257663715) dan Nuke (085748859060)," ucap Rangga.
Rangga menambahkan, pesanan katering itu hanya khusus daerah Surabaya. Sebab, mereka mengalami keterbatasan waktu dan biaya untuk mengirim ke luar kota atau kabupaten. "Atau, kalau berkenan, masyarakat di luar Kota Surabaya bisa langsung mendonasikan sebagian hartanya untuk gerakan ini," kata Rangga.
Dengan cara ini, kata dia, warga eks lokalisasi Dolly dan warga terdampak diharapkan terus bangkit menjadi lebih baik. "Ayo kita dukung gerakan ini," ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH