TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menyayangkan salah satu warganya Agustae Handa Manu, warga Desa Rambangaru, Kecamatan Haharu, Sumba Timur, NTT yang terlibat kasus pembunuhan terhadap Angeline, 8 tahun, siswa kelas II SD di Denpasar, Bali.
"Kami sayangkan ada warga NTT yang terlibat kasus pembunuhan di Denpasar, Bali," kata Frans Lebu Raya kepada Tempo, Senin, 15 Juni 2015 petang usai mengikuti sidang paripurna DPRD.
Frans berharap paguyuban NTT di Bali bisa mendata warga NTT di sana dan memberikan pemahaman untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, sehingga kasus seperti ini tidak terjadi lagi. "Perlu peran serta paguyuban di sana," kata Frans.
Selain itu, pihaknya akan memperketat pengawasan dan pendataan bagi warga NTT yang hendak pindah ke luar daerah agar melaporkan ke aparat desa/kelurahan sehingga diketahui tujuan kepindahan warga itu. "Sekarang orang pindah bebas saja, tanpa melaporkan ke desa atau lurah," tegas Frans.
Frans mengaku belum mendapat laporan detail dari kasus Angeline ini. Namun, Frans mengaku telah menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah (Pemda) Bali terkait kasus ini.
Sebelumnya, Bupati Sumba Timur, NTT Gideon Mblijora meminta maaf kepada keluarga Angeline. "Sebagai Bupati dan atas nama masyarakat Sumba Timur, saya mohon maaf kepada keluarga Angeline atas perbuatan Agus," kata Gideon.
Agustae merupakan salah satu tersangka pembunuhan Angeline. Angeline sempat dilaporkan hilang tiga pekan lalu.
YOHANES SEO