TEMPO.CO , Bandung:Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku mencontek gaya berpikir mantan presiden pertama Indonesia, Soekarno. Ridwan menilai Soekarno selalu berpikir melebihi zamannya untuk melakukan pembangunan di Indonesia.
"Bung Karno (Soekarno) berpikir melebihi zamannya dengan membangun Monumen Nasional, Semanggi, Senayan, dan Masjid Istiqlal, agar orang Indonesia percaya diri," kata Emil--sapaan akrab Ridwan, saat ditemui usai mengunjungi peluncuran buku Jejak Soekarno di Bandung (1921-1934), di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Senin, 15 Juni 2015. Artinya, kata Emil, Bung Karno kerap bereksperimen dalam membangun negara.
Emil mencontek hal tersebut dan menggelar konsep Kota Pintar di Bandung. Menurut Emil, konsep Kota Pintar belum menjadi acuan pemerintahan daerah di Indonesia. Emil menyatakan sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menerapkan konsep Smart City di Kota Bandung.
Pemkot saat ini tengah berupaya membuat masyarakat Bandung melek internet dengan menyediakan jaringan internet gratis di seluruh penjuru Bandung. Pemerintah juga menggelar pelatihan internet di Universitas Maranatha untuk para Pegawai Negeri Sipil. "Smart City ini bukan hanya urusan meng-update infrastruktur. Tapi masyarakat harus siap," kata Emil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Kamis, 12 April 2015.
Tidak hanya itu, menurut Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat sudah melek internet, Pemkot Bandung akan berupaya agar masyarakat mau melaporkan segala keluhan melalui layanan internet. "Supaya timbal balik kebutuhan masyarakatnya terpenuhi," ujar Emil. Setelah masyarakat siap dan mau menggunakan teknologi dengan efektif, maka konsep Smart City telah sempurna dilakukan.
Pemkot Bandung tahun lalu mewajibkan setiap dinas di Kota Bandung memiliki data digital yang terkoneksi pada Bandung Command Center (BCC). Ruangan bertemakan film Star Wars yang menjadi sentral informasi ini, memudahkan Pemkot Bandung untuk menanggapi setiap masalah secara online. Kedepannya, Emil berencana satu kedinasan memiliki punya 4 sampai 5 aplikasi.
PERSIANA GALIH