Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Beda Kasus Angeline dengan Arie Hanggara?

image-gnews
(Kiri) Arie Hanggara dalam sampul majalah TEMPO dan Foto Angeline. Dok. TEMPO/Twitter.com
(Kiri) Arie Hanggara dalam sampul majalah TEMPO dan Foto Angeline. Dok. TEMPO/Twitter.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Pembunuhan Angeline mengingatkan akan penyiksaan terhadap Arie Hanggara pada 1984 yang juga berakhir dengan kematian. Angeline dan Arie sama-sama meninggal pada usia belia, masing-masing 8 dan 7 tahun.

Kematian keduanya diduga dilakukan orang terdekat. Meninggalnya Angeline diduga didalangi Margriet, ibu angkatnya. Margriet pun ditetapkan sebagai tersangka kasus penelantaran anak. Pekerja di rumah Margriet, Agustai Hamdani, mengaku menghabisi nyawa Angeline. 

Sebelum meninggal, siswi kelas II SDN 12 Sanur, Bali, ini diduga mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak layak. Aktivis perlindungan perempuan dan anak, Siti Sapurah, menduga kuat perlakuan kasar tersebut dilakukan Margriet. Sebab, Sapurah sudah bertemu langsung dan berbicara dengan orang yang pernah lama tinggal bersama keluarga tersebut. 

"Dipukulin setiap hari. Sebelum berangkat, (Angeline) harus kasih makan ayam. (Angeline) cuma dikasih mi kering," kata Ipung--sapaan Sapurah. Menurut dia, Margriet tidak suka melihat Angeline bermain layaknya anak seumurannya.

Angeline pun menghilang sejak 16 Mei 2015. Hilangnya Angeline diumumkan keluarga angkatnya lewat akun Facebook bernama Find Angeline-Bali's Missing Child. Setelah dilakukan pencarian, pada 10 Juni 2015, polisi menemukan Angeline sudah tewas terkubur di dekat kandang ayam belakang rumah ibu angkatnya.

Adapun hidup Arie justru tewas di tangan ayah kandungnya, Machtino Eddiwan. Penyiksaan juga dilakukan ibu tirinya, Santi.

Awalnya, dalam tas siswa kelas I SD Perguruan Cikini, Jakarta, itu ditemukan uang Rp 8.000. Menurut Arie, uang itu diambil dari tas seorang pelajar SMA Yaperci. Santi yang berang langsung menampar dan membenturkan kepala Arie ke tembok. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Machtino pun turut memukulinya dengan tangkai sapu. Dia juga menyuruh Arie berdiri menghadap tembok, mengikat tangannya, serta memerintahkan jongkok-berdiri beberapa kali sampai kelelahan, kelaparan, dan kehausan. 

Setelah lima hari, Arie menjalani siksaan sampai tak masuk sekolah. Kemudian sang ayah menjumpai Arie jatuh terduduk. Celakanya, Machtino malahan menghajarnya dengan pukulan yang lebih keras. Malam itu, Arie rupanya sudah tak kuat lagi menanggung siksaan. Dia meninggal sewaktu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Tetangga Machtino memberikan kesaksian menuturkan Santi-lah yang sering memarahi Arie. Para tetangga juga pernah melihat Santi mengacungkan sebilah pisau kepada Machtino sambil berteriak-teriak. Santi kabarnya merasa berat harus mencari nafkah karena suaminya terus menganggur.

Saat pemakaman Arie, Machtino pun menangis. "Maafkan Papa, Arie. Papa tak bermaksud membunuhmu," ujarnya di sela tangis. 

SATWIKA MOVEMENTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

1 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

2 jam lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

4 jam lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.


Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

7 jam lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terungkap, Polisi Tangkap Pacarnya yang Kabur ke Lampung

Tersangka pembunuhan wanita hamil 4 bulan itu dikenakan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.


Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

21 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.


Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

1 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Serlina di Sukoharjo, Satu Pelaku Lain Masih Buron

Polisi menjerat RMS dengan pasal perampasan dan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup penjara.


Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Pembunuhnya di Guguak Sumbar

1 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Kasus Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Pembunuhnya di Guguak Sumbar

Tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari itu kini sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya.


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

4 hari lalu

Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit (dua dari kiri) memberikan penjelasan tentang kasus dugaan pembunuhan terhadap seorang wanita asal Kabupaten Karanganyar dalam konferensi pers yang digelar di Mako Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Mayat Wanita Muda asal Karanganyar Ditemukan di Parit di Sukoharjo Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku

Sigit mengatakan untuk sementara ini diduga pembunuhan terhadap wanita muda itu karena motif pencurian.


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

5 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.